PDI Perjuangan bakal mengevaluasi hasil perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024 ini setelah sejumlah lembaga kredibel merilis hasil hitung  cepat. Dimana dalam hitung cepat itu capres/cawapres nomor urut 3 tersebut kalah telak. 

Mirisnya di tiga  daerah yang selama dijuluki Kandang Banteng, Ganjar-Mahfud tetap keok. Ketiga daerah tersebut yakni Jawa Tengah, Bali dan NTT. 

Baca Juga: Optimis Raih Suara Hingga 6 Persen, PSI Yakin Bisa Masuk Senayan

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya mengevaluasi hasil Pemilu di tiga wilayah itu lantaran perolehan suara Ganjar-Mahfud tak berbanding lurus dengan perolehan suara PDI Perjuangan.

Di tiga wilayah itu, PDI tetap menjadi  partai pemenang dengan perolehan suara terbanyak meski mengalami penurunan dibanding Pemilu sebelumnya.  

"Partai melakukan evaluasi atas setiap peristiwa-peristiwa politik yang sangat penting, khususnya pemilu karena ini juga sebagai suatu pembelajaran yang sangat baik ke depan," kata Hasto Kamis (15/2/2024).

Hasto menyatakan hasil Pemilu Pilpres dan Pileg yang tak berbanding lurus itu mengonfirmasi adanya penyimpangan. Pihaknya merasa ganjil hasil tersebut sebab selama ini kader-kader PDIP sudah bekerja keras mengampanyekan Ganjar-Mahfud di kandang Banteng. 

"Justru itulah yang salah satu anomalinya, karena pergerakan dari struktur itu sangat masif," ucap Hasto.

Namun begitu, dia tak menampik dugaan adanya intimidasi terhadap para kepala daerah PDIP selama masa kampanye. Dia meyakini hal itu menjadi salah satu penyebab.

Baca Juga: Ajak Warga Coblos Nomor 1, Anies Baswedan: Kami Membutuhkan Kewenangan untuk Perubahan

Baca Juga: Ajak Warga Coblos Nomor 1, Anies Baswedan: Kami Membutuhkan Kewenangan untuk Perubahan

Hasto memastikan dugaan intimidasi tersebut akan diselidiki oleh tim khusus investigasi TPN yang akan segera dibentuk.

"Tetapi, bukti-bukti materialnya yang kemudian dirumuskan oleh tim khusus tadi," kata dia.