Kekayaan tak jarang membuat seseorang lupa diri atas apa yang ia miliki. Namun tidak dengan soosok konglomerat Indonesia, Dato Sri Tahir. Dalam beberapa kesempatan, Tahir menegaskan bahwa kekayaan bukanlah hak milik manusia.

Founder Mayapada Group ini berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya tidak memiliki hak kepemilikan atas harta kekayaan di dunia. Akan tetapi, manusia memiliki hak mengelola harta tersebut.

"Saya yakin sekali di Islam, termasuk di Kristen, harta dunia yang kita miliki adalah bukan milik kita, kita diberi hak untuk mengelola, bukan hak milik, Maka yang penting itu adalah bagaimana kita mengelola dengan hikmat yang tinggi," punkas Dato Sri Tahir, dilansir Olenka pada Jumat (12/12/2025).

Baca Juga: Kinerja Menteri Purbaya Disanjung Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir menjelaskan, terdapat berbagai cara dalam mengelola kekayaan. Ada individu yang memilih untuk sekadar memperbanyak harta. Kemudian ada individu yang menggunakan harta untuk menikmati berbagai bentuk kemewahan di dunia.

"Harta itu bisa Anda simpan, taruh di bawah bantal. Bisa juga Anda memakai uang itu ke restoran yang mahal yang bagus. Bisa juga Anda beli perhiasan," lanjutnya.

Hanya saja, ia menegaskan, bentuk pengelolaan kekayaan yang paling baik adalah mengoptimalkan harta tersebut untuk memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya orang. Misalnya, dengan membantu mereka yang sakit atau berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu.

"Tetapi juga bisa, harta itu digunakan untuk orang yang memerlukan. Untuk orang yang sakit, orang yang tidak mampu, itu menurut saya nilai di dunia maupun di akhirat itu jauh lebih bernilai," tutup Tahir menegaskan.