Didirikan oleh kakak-beradik Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana, PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) menjadi pelopor perusahaan penerbangan berbiaya murah asal Indonesia sejak tahun 1999. Berhasil melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2000, Lion Air lantas berkembang pesat sebagai salah satu maskapai pilihan masyarakat Indonesia.

Mengutip laman resminya, Lion Air merupakan anak perusahaan dari PT Langit Esa Oktagon (PT LEO Group) yang merupakan bagian dari Lion Group yang lebih luas. Sepanjang perjalanannya, Lion Group kemudian menghadirkan berbagai maskapai penerbangan lainnya yang tetap fokus pada maskapai bertarif rendah (low-cost carrier). Grup bisnis ini bahkan merambah sektor logistik dan properti sebagai berikut:

Baca Juga: Mengenal Sosok Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group yang Kini Aktif Berpolitik

1. Lion Air

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Lion Air resmi berdiri pada September 1999 dengan penerbangan perdananya di tahun 2000. Pada tahun 2018, maskapai penerbangan ini mengangkut 36,8 juta penumpang—hampir 35% dari seluruh penumpang udara di Indonesia.

Per September 2019, Lion Air mampu mengoperasikan rata-rata 449 penerbangan per hari yang mencakup 269 rute terjadwal dan 211 rute charter ke 41 destinasi domestik dan 20 destinasi internasional.

2. Wings Air

Di tahun 2003, Lion Group menambah portofolio maskapai penerbangannya dengan mengoperasikan Wings Air. Berada di bawah pengelolaan PT Wings Abadi Airline, Wings Air fokus melayani penerbangan jarak pendek dengan pesawat baling-baling jenis ATR 72.

3. Batik Air

Lion Group mendirikan Batik Air di tahun 2013. Berbeda dengan Lion Air, Batik Air menawarkan fasilitas lebih lengkap, mulai dari makanan gratis, bagasi tanpa biaya tambahan, dan kursi yang lebih nyaman. Dengan layanan full service, harga tiket yang dijual Batik Air lebih mahal daripada pesawat Lion Air.

4. Malindo Air atau Batik Air Malaysia

Malindo Air yang merupakan akronim dari Malaysia-Indonesia yang mulai beroperasi sejak tahun 2013. Maskapai ini melayani penerbangan untuk rute di Malaysia. Sejak tahun 2022, Malindo berganti nama menjadi Batik Air Malaysia. Sementara itu, maskapai Batik Air di Indonesia lebih dikenal sebagai Batik Air Indonesia.

5. Thai Lion Air

Mirip dengan Batik Air Malaysia, Thai Lion Air merupakan jaringan maskapai Lion Group yang berbasis di Thailand sejak tahun 2013. Maskapai ini menawarkan tiket dengan harga terjangkau dan mencakupi rute berbagai kota di Thailand serta beberapa negara tetangga.

6. Lion Parcel

Di sektor logistik, Lion Group mengoperasikan Lion Parcel yang berdiri sejak tahun 2013. Perusahaan ini melayani pengiriman first, middle, dan last mile dari pengiriman domestik hingga internasional serta mencakup hingga 98% wilayah Indonesia dan 51 negara internasional di 5 benua.

7. Lion Hotel & Plaza Manado

Lion Group juga merambah sektor properti dengan pendirian Lion Hotel & Plaza Manado di Manado, Sulawesi Utara. Hotel tersebut diresmikan pada tahun 2013.

8. Super Air Jet

Terakhir, ada Super Air Jet. Maskapai penerbangan yang mulai beroperasi pada tahun 2021 ini memiliki keterikatan dengan Lion Group. Dioperasikan oleh PT Kabin Kita Top, Super Air Jet memperoleh dukungan finansial pendiri Lion Air, yakni Rusdi Kirana.

Meski begitu, Super Air Jet menyatakan secara resmi bahwa mereka tidak memiliki hubungan struktural atau formal dengan Lion Air Group. Pada awal kemunculannya, mereka mampu mencuri atensi konsumen berkat desain pakaian pramugari Super Air Jet yang inovatif dan terlihat lebih nyaman dari desain pramugari maskapai penerbangan lainnya.