Presiden Prabowo Subianto menyerahkan 90 ribu hektare lahan untuk perlindungan gajah di wilayah Provinsi Aceh. Penyerahan lahan itu sebagai bukti bahwa Kepala Negara sangat peduli terhadap alam sekaligus perlindungan satwa Tanah Air. 

Proses serah terima lahan itu diceritakan Wakil Ketua DPR sekaligus pejabat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam sebuah video yang diunggah di instagram pribadinya. 

Baca Juga: Negara-negara dengan Tingkat Deforestasi Terparah di Dunia, Indonesia Termasuk?

Perlu diketahui isu perlindungan satwa sedang menjadi sorotan publik setelah sejumlah gajah dikerahkan dalam penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Aceh. Pengerahan satwa itu mendapat respons beragam, banyak yang mengkritik tetapi tidak sedikit pula yang mendukung. 

Dalam video tersebut, mengatakan dirinya menyerahkan 90 ribu hektare lahan hutan tanaman industri (HTI) di Aceh yang selama ini dikelola secara pribadi, untuk perlindungan gajah.

"Bukti kepedulian Presiden Prabowo terhadap alam Indonesia," tulisnya dalam unggahan tersebut dilansir Kamis (11/12/2025). 

Presiden Prabowo memang sudah beberapa kali membagikan cerita mengenai perhatiannya terhadap satwa liar, di Kongres PSI di Solo pada Juli 2025 lalu kepala negara juga sempat menyinggung hal ini. 

"Suatu saat saya didatangi, dikirim utusan ke saya oleh kelompok pecinta atau konservasi alam, WWF. WWF ini pembinanya Raja Charles Ketiga, salah satu pembina dia. Utusan datang ke saya. Mereka tahu bahwa saya sebagai pengusaha, sebelum saya masuk politik saya pengusaha, saya punya HTI, konsesi HTI di Aceh dipercaya kepada saya cukup besar, itu 98 ribu hektare di daerah Takengon, Aceh," jelas Presiden Prabowo membuka cerita.

Kelompok tersebut kemudian mengajukan permintaan agar sebagian dari lahan yang dikelola Presiden Prabowo digunakan untuk perlindungan gajah.

"Kemudian WWF ini bertanya, bersediakah saya memberi dari 98 ribu hektare itu diserahkan kepada mereka untuk dikelola menjadi kawasan perlindungan gajah. Mereka minta 10 ribu hektare. Datang utusan itu dan langsung saya tolak. Saya tidak setuju. Tidak akan saya kasih 10 ribu hektare untuk kawasan gajah tersebut,” ujarnya.

Namun, penolakan itu justru menjadi kejutan karena bukan berarti Prabowo enggan membantu. Ia justru memberikan lahan dengan jumlah yang lebih luas.

"Saya akan kasih 20 ribu hektare. Jadi kaget mereka. Terus si utusan kembali ketemu mereka-mereka ini, aktivis WWF, setelah menghadap saya. Dan dia ulangi ucapan saya tadi, 'Presiden tolak, enggak dikasih 10 ribu'. Kecewa mereka mukanya. Tapi dikasih 20 ribu, wah mereka cerah," tutur Presiden Prabowo.

Cerita ini ternyata sampai ke Raja Charles III di Inggris yang kemudian menulis surat pribadi kepada Presiden Prabowo. Kemudian surat tersebut diantar oleh Duta Besar Inggris kepada Presiden Prabowo di Istana Merdeka.

Surat tersebut berisi ucapan terima kasih sekaligus dukungan dari Raja Charles III kepada Presiden Prabowo. Merespons surat tersebut, Presiden Prabowo pun mengubah keputusannya dan menambah lahan untuk perlindungan gajah.

Baca Juga: Prabowo Mulai Geser Sistem Ekonomi Liberal Kapitalis ke Ekonomi Kerakyatan

"Tapi karena surat dari Raja Charles ini, saya ambil keputusan, sekarang saya serahkan 90 ribu hektare untuk kawasan perlindungan. Saya sisakan delapan ribu, 90 ribu saya putuskan. Jadi, slide-nya itu salah ya, 90 ribu kita serahkan. Nanti diproses ya, Mensesneg dan Menteri Kehutanan," katanya.