Hal itu juga dilakukan Tomoro Coffee dengan mengolah susu oat sendiri dan mengembangkan seluruh menu terkait minuman tersebut.  Apa pun jenis produk susu atau alternatif susu yang digunakan merek tersebut, Star mengatakan bahwa dalam bisnis kopi menjaga kualitas dasar espressonya adalah yang terpenting.

Selain itu, Star juga memikirkan tentang alat yang digunakan dalam pembuatan kopi. Ia memilih mesin Eversys yang mengambil peran dalam konsistensi dan produktivitas.

Kedai Kopi Tomoro menggunakan mesin dua kelompok Eversys E’4, yang bisa membuat lebih dari 1.200 cangkir per hari untuk toko bervolume tinggi, dan model kelompok tunggal Eversys Cameo, yang dapat memproduksi hingga 400 cangkir per hari.

Baca Juga: TOMORO COFFEE Dirikan Coffee Roastery dengan Kapasitas Sangrai hingga 2.400 Ton Biji Kopi

Tak kalah penting, digitalisasi. Tomoro membentuk aplikasi di gawai tersendiri dengan format yang ringan dan fleksibel. Aplikasi digital Tomoro Coffee ini menawarkan banyak keuntungan bagi penggunanya, salah satunya yaitu promo minuman dengan harga Rp9000 untuk pembelian pertama via aplikasi.

Dengan cara ini, tak hanya menjalankan promosi yang menarik, perusahaan juga menghasilkan pemasaran yang ditargetkan dengan mengelompokkan audiensnya berdasarkan usia, pengalaman merek, dan preferensi minuman.

Nah, itu tadi perjalanan ekspansi bisnis dan strategi milik Tomoro Coffee. Kalau Growthmates, sudah pernah coba Tomoro Coffee belum? Menu apa yang jadi favoritmu nih?