Growthmates, musik menjadi salah satu hal yang sangat umum ada di lingkungan masyarakat. Musik diakui mempunyai efek signifikan pada manusia karena berpengaruh kuat sebagai media artikulasi ide dan pemikiran yang ampuh.
Musik juga mampu membawa dan mengikat individu-individu menjadi satu dalam menghadapi suatu permasalahan bersama, mulai dari tema percintaan, politik, sosial ekonomi hingga lingkungan hidup.
Bicara soal lingkungan hidup dan musik, apa kamu pernah mendengarkan lagu-lagu yang menyampaikan keresahan penulis lagu karena lingkungan alam yang semakin memburuk? Lagu bertema lingkungan seperti ini memang sengaja dibuat dengan tujuan agar manusia tersadar untuk mencintai lingkungan yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.
Dan, dihimpun Olenka dari berbagai sumber, berikut ini 7 lagu yang menceritakan tentang kerusakan lingkungan. Ada favoritmu?
1. Metropolutan - Navicula
Band asal Bali yang dijuluki The Green Grunge Gentlement ini sangat lekat dengan isu sosial dan pelestarian lingkungan. Band yang beranggotakan Gede Robi di vokal dan gitar, Dadang Pranoto di gitar, Palel Atmoko di drum, dan Khrisna di bass ini konsisten mengangkat tema tersebut hampir di semua karyanya.
Seperti di lagu mereka yang diberi judul 'Metropolutan' yang terdapat dalam album Love Bomb, yang dirilis pada 2013. Dari liriknya saja kita sudah bisa mengambail gambaran bahwa ada banyak masalah lingkungan. Mulai dari jalanan yang macet, banjir setiap kali hujan, serta polusi udara.
Gak cuma itu, lagu-lagu Navicula lainnya yang menyoroti kerusakan lingkungan, diantaranya adalah Bubur Kayu yang berkisah tentang kerusakan hutan akibat perluasan lahan kelapa sawit, Harimau! Harimau!, Orangutan, dan di Rimba. Hingga saat ini, Navicula sendiri telah merilis 9 full album, 1 mini album, lusinan proyek album kompilasi, beberapa video musik dan dokumenter, dan sejumlah kolaborasi dengan artis, organisasi, serta jaringan kerja lokal dan internasional.
2. Marah Bumi – Superman Is Dead (SID)
Superman Is Dead (SID) adalah band yang berdiri sejak tahun 1995 hingga saat ini masih eksis dan konsisten mengusung tema karya-karya kritik sosial. Gak cuma itu, band yang beranggotakan Bobby Kool (vokal, gitar), Jerinx (drum) dan Eka Rock (bass) ini pun kerap mengangkat lagu bertema lingkungan karena kegusaran mereka melihat alam yang sudah banyak dirusak oleh oknum-oknum untuk memperkaya dirinya sendiri.
Lagu ‘Marah Bumi’ merupakan salah satu lagu SID yang mengangkat soal isu lingkungan. Lagu ini berkisah tentang keserakahan manusia menguliti bumi danmerupakan gambaran bencana alam yang terjadi terlambat.
Tak hanya turut mengampanyekan peduli lingkungan, dalam penampilannya, SID pun mengajak penggemarnya untuk menjaga lingkungan Indonesia dengan baik.
3. Plastic Tree- Endah N Rhesa
Endah N Rhesa menciptakan lagu berjudul ‘Plastic Tree’, yang mana menggambarkan dua sisi dari perkembangan peradaban manusia, di mana satu sisi mampu menghadirkan kebaruan dan di sisi lain menghadirkan ketakutan akan keberlangsungan hidup.
Lagu ‘Plastic Tree’ juga menggambarkan dunia tanpa pohon, yang digantikan oleh replika plastik. Lagu ini menjadi pengingat yang kuat tentang dampak lingkungan dari tindakan kita.
4. Alam Bukan Tempat Sampah - Fiersa Besari
Lagu bertema lingkungan selanjutnya berjudul ‘Alam Bukan Tempat Sampah’. Lagu ini dinyanyikan oleh penulis sekaligus pencipta lagu, Fiersa Besari. Dari judul lagunya saja kita sudah dapat mengambil pesan positif dari lagu tersebut. Dalam lirik lagunya, Fiersa menyuarakan ungkapan jika alam dan bumi bukan tempat sampah yang bisa dikotori sembarangan oleh siapapun.
Bukan hanya sebatas menyuarakan keresahan lewat lagu, Fiersa sendiri memang dikenal memiliki hobi yang berhubungan dengan aktivitas penjelajahan alam seperti mendaki gunung, dan sejenisnya.
Ia juga banyak dikenal masyarakat sebagai aktivis lingkungan. Selain Alam Bukan Tempat Sampah, Fiersa sendiri sebelumnya memang kerap membuat lagu-lagu yang menggambarkan kondisi alam. Satu di antaranya Petualangan, yang punya makna ajakan menjelajah dan berpetualang untuk menikmati alam di Indonesia.
5. Rumah - Dere
Nama Dere mungkin belum terlalu banyak didengar. Berada di bawah naungan manajemen Tulus (Tulus Company), penyanyi bernama lengkap Theresia Margaretha Gultom ini beberapa waktu lalu merilis sebuah lagu berjudul Rumah.
Melihat liriknya, lagu Rumah mengandung ungkapan tentang merawat alam dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
Dalam lagu tersebut, Dere mengaku menyalurkan keresahan akan kondisi alam yang menurutnya semakin sakit. Menurut Dere, manusia lahir, tumbuh, dan berada di bumi, tapi ia mempertanyakan mengapa manusia tidak merawat tempat tinggal mereka sendiri. Dalam lagu tersebut, Dere mengajak banyak orang untuk menjaga bumi yang menjadi tempat tinggal hingga di masa depan kelak.
6. Plastik - Saykoji
Nama Saykoji sejatinya memang sudah tidak asing di kalangan penikmat musik Tanah Air, khususnya musik beraliran rap. Pada tahun 2019, Saykoji menciptakan lagu yang dia akui terinspirasi dari kepedulian terhadap lingkungan.
Berjudul Plastik, lewat lagu tersebut Saykoji secara tak langsung memberikan edukasi mengenai tren penggunaan plastik di tengah masyarakat. Dirinya menyinggung tentang penggunaan plastik di berbagai jenis kemasan makanan dan tren pesanan online.
Tak sendiri, ia juga berkolaborasi dengan anaknya yakni Aaron Miguel Penyami. Mereka mengingatkan mengenai fakta kalau plastik membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai. Selain itu, ayah dan anak tersebut juga menyuarakan bentuk pencemaran plastik di berbagai tempat.
Mereka juga mengajak pendengar untuk melakukan gaya hidup yang bijak, seperti melakukan daur ulang sampah plastik dan memilih produk yang ramah lingkungan.
7. Dengar Alam Bernyanyi - Laleilmanino
Laleilmanino berkolaborasi dengan Chicco Jerikho, Hivi! dan Sheila Dara dalam lagu terbaru ‘Dengar Alam Bernyanyi’. Lagu ini merupakan lagu pertama Laleilmanino yang mengangkat isu lingkungan serta ajakan untuk menjaga bumi dan hutan.
Salah satu personel Laleilmanino, yakni Nino, percaya bahwa kita sebagai manusia bisa menjaga lingkungan jika bisa menjaga hutan. Menurutnya, jika hutan terus dikeruk untuk keuntungan manusia, Nino merasa langkah manusia untuk menjaga bumi semakin jauh. Lagu tersebut pun menjadi theme song dari acara yang menjadi bagian dari G20 di Indonesia.