Rosan juga menyampaikan sejumlah proyek besar yang akan memperkuat daya saing Jakarta, salah satunya proyek waste to energy atau konversi sampah menjadi energi. Menurutnya, Jakarta menjadi salah satu kota paling siap untuk menjalankan proyek ini.

“Volume sampah Jakarta mencapai sekitar 8.000 ton per hari, dan ini membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan kalangan akademisi,” jelasnya.

Proyek ini pun diharapkan Rosan memberi dampak besar terhadap kesehatan, lingkungan, dan pengembangan industri hijau.

Selain itu, pemerintah pusat juga tengah menyiapkan pembangunan Great Giant Sea Wall, tanggul raksasa sepanjang 480 kilometer dari Banten hingga Surabaya. Jakarta dan Semarang menjadi dua wilayah yang paling siap menjalankan proyek strategis ini.

“Proyek ini bukan hanya akan menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan perlindungan dan keamanan bagi masyarakat Jakarta dan Semarang di masa depan,” tukas Rosan.

Terakhir, Rosan pun menekankan bahwa kemajuan Jakarta tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak.

“Komitmen penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangatlah penting. Pemerintah pusat juga punya banyak proyek yang akan dijalankan bersama daerah,” ucapnya.

Sebagai CEO Danantara, Rosan juga menegaskan komitmen swasta untuk terlibat aktif.

“Dari sisi Kementerian Investasi dan Industri Hilir, sekaligus dalam kapasitas saya sebagai CEO Danantara, kami berkomitmen penuh untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Melalui kolaborasi ini, kita dapat mencapai seluruh target dan tujuan bersama,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperbaiki iklim investasi melalui penyederhanaan regulasi dan pemangkasan red tape.

“Kami sangat senang dan bangga dapat bekerja sama dengan Bapak Gubernur dan jajaran yang sangat kooperatif. Berbagai kebijakan yang disederhanakan akan membuka lebih banyak peluang investasi,” pungkasnya.

Baca Juga: Rosan Roeslani: Danantara Bukan dari Uang Masyarakat