Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengaku pemerintah sangat percaya diri dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.
Menurut Rosan upaya mengenjot peetumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini berada di angka 5 persen menjadi 8 persen bukan sesuatu yang mustahil. Pemerintah sudah punya hitung-hitungan sendiri dan yakin bisa mencapai target tersebut.
“Dan angka dari Bappenas bahwa rencananya pada tahun 2029 pertumbuhan 8 persen itu bisa dicapai,” kata Rosan dilansir Olenka.id Rabu (9/4/2025).
Rosan mengatakan, untuk mengerek pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen pemerintah sudah punya strategi, salah satu upaya yang dilakukan adalah penguatan investasi dan hilirisasi. Dua sektor ini menjadi fokus utama sebab apabila dilihat struktur pertumbuhan perkembangan ekonomi Indonesia saat ini paling besar didominasi oleh domestic consumption atau konsumsi dalam negeri.
Besaran domestic consumption Indonesia saat ini berkisar dari 53 hingga 54 persen. Kemudian komponen kedua yang paling besar adalah investasi yang mencapai 25 hingga 26 persen, lalu belanja pemerintah atau government spending kurang lebih 8 hingga 9 persen dan kontribusi dari ekspor atau next export kurang lebih 2 persen.
“Nah kalau kita lihat struktur dari pertumbuhan perkembangan kita yang dimana 25-26 persen ini kontribusinya dari investasi. Nah, apakah kontribusi investasi ini bisa terus meningkat ke depannya, itu kan pertanyaannya. Nah, oleh sebab itu dibuatlah oleh Bappenas yang diberikan kepada kami bahwa 5 tahun ke depan pertumbuhan dari 2025 sampai dengan 2029 totalnya mencapai 13 triliun lebih, 13 triliun 35 lebih tepatnya. Karena dengan harapan seperti itu pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 8 persen,” katanya lagi.
Rosan yakin para investor yang berinvestasi di Indonesia juga bakal tetap bertahan, hal ini dibuktikan dengan capaian investasi di 2024 yang mencapai 103,9 persen atau Rp1.700 triliun dari target Rp1.650 triliun.
“Nah tentunya ini juga membuktikan bahwa keyakinan dari para investor itu tetap tinggi dan tetap besar. Karena kalau kita melihat investasi yang masuk orang selalu bertanya, apakah mungkin investasi kita bisa terus meningkat? Tetapi kalau kita lihat, investasi yang masuk ke negara ASEAN, foreign direct investment, kurang lebih itu nilainya mencapai 240 miliar dolar. Kurang lebih,” ucapnya.
Selain berbagai sektor yang disebutkan tadi, menurut Rosan hal yang tak kalah penting adalah menggenjot pertumbuhan ekonomi yang sustainable dan inclusive growth lewat pembukaan lapangan pekerjaan baru yang berkualitas. Hal ini penting lantaran membantu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesinambungan
Baca Juga: Putra Prabowo Dipercayai Dapat Cairkan Hubungan Jokowi-Megawati
“PR kita yang paling besar adalah ya penciptaan lapangan pekerjaan. Setiap tahun nih kita nih Indonesia ini bertambah penduduknya, bayinya bertambah kurang lebih 2 juta lebih. 2,4 juta bayi yang lahir setiap tahunnya,” ujarnya.
“Jadi setiap 2 tahunnya hampir 5 juta. Dan angka ini adalah angka yang terus meningkat dan tentunya penciptaan lapangan pekerjaan menjadi hal yang sangat penting yang menjadi PR kita bersama. Nah diharapkan dengan adanya pertumbuhan perekonomian ini yang berdasarkan investasi itu bisa menyumbang pertumbuhan lapangan pekerjaan kurang lebih lebih secara setiap tahunnya mencapai 2,6 sampai 2,8 juta orang per tahunnya,” tambahnya memungkasi.