Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani berbicara panjang lebar mengenai upaya pemerintah mengoptimalisasi hilirisasi di Indonesia, Rosan mengakui, sekarang ini hilirisasi yang tengah dikebut hanya berfokus pada satu segemen saja yakni nikel, ke depannya, hilirisasi mesti menyasar bidang lain seperti aquaculture, fishery hingga kehutanan.  

Menurut Rosan, semakin banyak bidang yang terhilirisasi, maka pertumbuhan industrialisasi Indonesia juga bakal menggeliat dan berkembang pesat, hal ini tentu saja turut memberi dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diyakini terus terdongkrak. 

 Baca Juga: Mengenjot Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Lewat Investasi dan Hilirisasi

“Kalau kita bicara hilirisasi ini, kita bicara apa sih sebetulnya? Kita bicara ini mengenai peningkatan value added. Jadi kita ingin menangkap semua nilai tambah dari komunitas yang kita punya ini, nilai tambahnya ada di kita, dan industrialisasinya akan tumbuh dan berkembang,” kata Rosan dilansir Olenka.id Kamis (10/4/2025).

“Jadi kalau kita bicara hilirisasi, ujungnya  kita bicara adalah industrialisasi. Industrialisasi kembali lagi adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan berkeselamungan,” tambahnya. 

Rosan kemudian menyinggung hilirisasi nikel yang sudah berjalan sekarang ini, menurutnya, hilirisasi nikel sukses besar dan mampu mendongkrak pemasukan negara. Dimana nilai ekspor nikel tembus 33 miliar dolar.

“Ini saya kasih gambaran, dulu waktu kita ekspor nikel pada tahun 2006, secara raw material, secara bahan mentah itu kurang lebih 3 miliar dolar atau kurang lebih berapa? 50 triliun ya, taruh lah ya. Tapi sekarang nilai ekspor nikel kita setelah kita olah itu mencapai 33 miliar dolar,” bebernya. 

Melihat hasil yang lumayan menjanjikan dari hilirisasi nikel, pemerintah kata Rosan telah membuat rencana atau blue book dari hilirisasi ke depannya, dimana hilirisasi tersebut bakal menyasar berbagai bidang. 

Baca Juga: Kepala BSIP TRI Kementan: Hilirisasi dan Produktivitas, Kunci Kakao Indonesia Mendunia

“Jadi  (hilirisasi) tidak hanya di bidang mineral, tapi juga kita lakukan di bidang aquaculture, fishery, kehutanan, yang tentunya kita yakini ini akan memberikan ketahanan pertumbuhan perekonomian kita ke depannya dan kita sudah melakukan ini, analisa ini bersama-sama,” pungkasnya.