4. PT ABM Investama Tbk (ABM)
Perusahaan yang didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 ini awalnya bernama PT Adiratna Bani Makmur. Nama PT ABM Investama mulai dipakai sejak tahun 2009. Perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011. Pada tahun 2013, ABM secara resmi menjadi perusahaan induk operasional dengan persetujuan para pemegang saham yang berfokus pada tiga unit bisnis utama, yaitu produksi batu bara, kontraktor pertambangan, dan solusi terkait energi.
Didukung oleh lebih 8.000 karyawan, ABM saat ini memiliki saham mayoritas di perusahaan-perusahaan berikut:
- PT Reswara Minergi Hartama (Reswara): perusahaan produksi batu bara dengan anak tiga (3) anak perusahaan, yakni PT Mifa Bersaudara, PT Tunas Inti Abadi, dan PT Bara Energi Lestari;
- PT Sanggar Sarana Baja (SSB): perusahaan jasa teknik;
- PT Cipta Kridatama (CK): perusahaan kontraktor pertambangan;
- PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics): perusahaan logistik terintegrasi; serta
- PT Prima Wiguna Parama (PWP): pemasok bahan bakar untuk lokasi pertambangan.
Baca Juga: Kerajaan Bisnis Indorama Group Milik Konglomerat Sri Prakash Lohia
5. PT Sumberdaya Sewatama
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis ketenagalistrikan. Berdiri pada tanggal 31 Januari 1992, kantor pusat Sewatama berada di Cilandak, Jakarta dengan 3 depo/kantor perwakilan; total karyawan 879 orang; dan kapasitas pembangkit sebesar 250 megawatt. Perusahaan ini menaungi dua perusahaan, yakni PT Pradipa Aryasatya dan PT Nagata Bisma Shakti.
6. PT Chandra Sakti Utama Leasing
PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSULfinance) bergerak di pilar financial services dengan fokus utama pada industri pembiayaan. Yang awalnya berfokus pada pembiayaan alat berat dan permesinan, CSULfinance mulai melebarkan lini bisnisnya dalam pembiayaan investasi, modal kerja, hingga pembiayaan multiguna bagi konsumen korporasi dan perorangan sejak tahun 2015.
7. PT Radana Bhaskara Finance Tbk
PT Radana Bhaskara Finance, Tbk. (Radana Finance) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, khususnya kendaraan bermotor roda dua. Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai PT HD Finance Tbk. ini memiliki lebih dari 30 kantor cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
TMT Group mengakuisisi 55% saham HD Finance pada tahun 2013 dan menjadi pemegang saham pengendali. Mengutip data tahun 2021, komposisi pemegang saham Radana Finance ialah sebagai berikut:
- Rubicon Investments Holding Pte Ltd sebesar 55,23%;
- PT Tiara Marga Trakindo sebesar 37,15%; serta
- Masyarakat sebesar 7,62%.