SCG mengumumkan langkah strategis dalam transisi menuju masyarakat net zero untuk menanggulangi krisis perubahan iklim. SCG menargetkan 67% penjualan pada tahun 2030 berasal dari inovasi hijau.
President & Chief Executive Officer SCG, Thammasak Sethaudom, mengatakan bahwa suhu rata-rata global terus meningkat, secara signifikan memengaruhi iklim, lingkungan, kehidupan manusia, dan ekonomi global. Oleh karena itu, pencapaian nol emisi gas rumah kaca atau net zero menjadi keadaan mendesak bagi semua pihak.
Baca Juga: BCA Target Berikan 2.000 Sertifikat Halal Gratis untuk Dukung UMKM Go-Export
“Hal ini membawa SCG pada konsep ‘Passion for inclusive green growth’, yakni kondisi terciptanya masyarakat net zero dengan pertumbungan yang berkelanjutan melalui inovasi hijau. Ada empat strategi utama yang mendorong perusahaan mencapai tujuan ini,” ujar Thammasak dalam keterangan tertulis yang diterima Olenka, Sabtu, 2 Maret 2024.
Strategi pertama, SCG membangun organisasi yang adaptif untuk mendorong pertumbuhan dan transformasi bisnis. Transformasi ini dirancang untuk mendorong bisnis baru dengan potensi pertumbuhan tinggi dan memperluas kemampuan masing-masing unit bisnis, untuk merespons kebutuhan pelanggan yang terus berubah dan volatilitas situasi global.
Baca Juga: Hadapi Tantangan Tech Winter, Startup Perlu Fokus 3 Aspek Ini untuk Raih Pendanaan Investor
Beberapa contoh hasil adaptasi SCG terhadap megatren global ini termasuk bisnis SCG Cement and Green Solutions yang berfokus pada bahan dan solusi konstruksi hijau, SCG Smart Living yang berinovasi dalam bahan dan solusi konstruksi, SCG Distribution and Retail yang mendistribusikan bahan bangunan di seluruh ASEAN, SCG Chemicals (SCGC) dalam bisnis bahan kimia, SCG Cleanergy bisnis energi bersih dari hulu ke hilir yang berkembang di seluruh ASEAN.
Kedua inovasi hijau untuk mempercepat pengembangan inovasi ramah lingkungan yang menjadi permintaan tinggi di pasar global. Berbagai inovasi hijau SCG termasuk semen rendah karbon, solusi hunian pintar, polimer hijau, solusi kemasan yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang, portofolio energi bersih, ekspansi ke industri bioplastik, dan industri manufaktur kendaraan listrik.
"Selain itu, kami sedang mendirikan jaringan riset global kolaboratif untuk mengembangkan inovasi dan teknologi berkelanjutan. SCG bertujuan untuk mencapai 67% dari pendapatannya dari produk-produk SCG Green Choice (produk SCG yang terbukti ramah lingkungan berdasarkan penilaian terkait) pada tahun 2030, sambil mengembangkan proses manufaktur rendah karbon untuk mencapai nol bersih emisi pada tahun 2050," ujarnya.
Ketiga organisasi dengan beragam kemungkinan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menciptakan inovasi dan bisnis baru melalui program start-up SCG. Hal ini termasuk mengembangkan platform pemesanan produk online seperti Prompt Plus, yang meningkatkan manajemen biaya dan stok inventaris untuk lebih dari 10.000 toko ritel dalam jaringan SCG.
Keempat masyarakat inklusif untuk mengajak semua pemangku kepentingan SCG untuk bertransisi bersama menuju net zero society. Perusahaan pun terus berkolaborasi dengan komunitas untuk mempertahankan ekosistem dan keanekaragaman hayati melalui proyek-proyek seperti penanaman 240.000 hektar pohon pada tahun 2050, yang akan menyerap lebih dari 2 juta ton karbon dioksida per tahun.
"Kami bertekad untuk memanfaatkan pengetahuan, keahlian, dan teknologi untuk mempercepat pengembangan inovasi hijau yang mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami ingin memastikan bahwa semua orang, baik di ASEAN maupun secara global, dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik sebagai masyarakat net zero," ujar Thammasak.