SCG, melalui anak perusahaannya PT Semen Jawa, telah mengolah limbah industri menjadi bahan bakar dan bahan baku alternatif. Inovasi ini diimplementasikan berlandaskan prinsip ESG dan ekonomi sirkular untuk menekan konsumsi bahan bakar fosil untuk operasional pabrik sebesar 30% dan meningkatkan penggunaan bahan baku alternatif sebesar 4,5% sejak tahun 2021.

Teknologi AF/AR ini telah mampu mengolah sedikitnya 28.500 ton limbah hingga bulan Juli 2025. Menyadari pentingnya kerja sama yang terjalin sebagai kunci terlaksananya inovasi tersebut, PT Semen Jawa menyelenggarakan acara “Green Partner Appreciation Day 2025” di Grafika Cikole, Lembang, Bandung. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk apresiasi kepada 10 perusahaan industri sepatu di Jawa Barat yang telah bekerja sama dengan PT Semen Jawa dalam mencapai net zero.

Baca Juga: SCG Perkuat Inovasi Ramah Lingkungan dan Pengembangan Komunitas Hijau Selama Kuartal I/2025

“Saat ini, kita bukan lagi menghadapi global warming, tetapi tengah masuk ke dalam fase global boiling sehingga sudah seharusnya Semen Jawa sebagai pelaku industri sudah mulai bertransformasi ke dalam industri hijau. Namun, permasalahan lingkungan tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu perusahaan saja. Seluruh pelaku industri harus terlibat. Oleh karena itu, kami ingin mengajak perusahaan industri lainnya untuk dapat bersama-sama membangun pertumbuhan hijau di Indonesia," ujar Presiden Direktur PT Semen Jawa, Peramas Wajananawat, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

“Kolaborasi harus terus ditingkatkan agar transformasi keberlanjutan dapat dengan cepat diwujudkan. Saya sangat bangga bisa menjadi green partner dari PT Semen Jawa karena perusahaan kami dan PT Semen Jawa memiliki visi yang sama," ungkap Ira Hasan selaku manager di salah satu perusahaan industri sepatu di Jawa Barat.

Selain penyerahaan penghargaan kepada 10 perusahaan Green Partner, PT Semen Jawa juga menggelar talkshow dengan tema Transformasi Keberlanjutan: limbah industri sebagai bahan bakar hijau. Talkshow ini menghadirkan Bagus Hariyanto selaku Tenaga Ahli Menteri di Kementerian Lingkungan Hidup, Dr. Tanik Itsarathorn, Ph.D selaku praktisi pengelolaan limbah SCG Thailand, Dudi Iskandar selaku Senior Manager of Alternative Fuel and Raw Material, serta Ratu Nasywa selaku penggerak komunitas pecinta lingkungan SCG Warrior Mentari. 

Dudi Iskandar selaku Senior Manager of Alternative Fuel and Raw Material PT Semen Jawa menyebutkan, “Di tahun mendatang, kami akan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengembangkan teknologi bypass chloride untuk meningkatkan kapasitas pemanfaatan limbah alternatif sebagai bahan bakar sehingga target tercapainya net zero emission di tahun 2050 menjadi hal yang mungkin dilakukan.”

Pada sesi terakhir, Ratu Nasywa selaku penggerak komunitas SCG Warrior Mentari menceritakan bagaimana Ratu tinggal di desa yang jauh dari perkotaan dan tidak adanya akses truk sampah ke lingkungannya hingga Ratu dan teman-temannya bertemu dengan tim Semen Jawa dan membentuk komunitas SCG Warrior Mentari untuk mengelola sampah di desanya. Saat ini, Ratu bersama teman-teman SCG Warrior Mentari lainnya telah mengelola sampah hingga lebih dari 1 ton sampah.

Kolaborasi ini merupakan wujud nyata dari implementasi ESG 4 Plus. Prinsip perusahaan tersebut merupakan strategi bisnis SCG yang dipersonalisasi dari kerangka kerja global ESG (Environmental, Social, and Governance). Prinsip ini dirumuskan ke dalam empat komitmen utama, yakni mencapai nol bersih emisi (Set Net Zero), menciptakan produk-produk ramah lingkungan dan mewujudkan industri hijau (Go Green), menekan kesenjangan sosial (Reduce Inequality), dan merangkul kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan (Embrace Collaboration), disertai dengan transparansi dan tata kelola yang baik di setiap lini operasi (Plus).