Sementara, keju adalah makanan padat nutrisi yang kaya akan protein berkualitas tinggi, kalsium, fosfor, dan vitamin esensial seperti B12 dan K2. Kalsium dan fosfor penting untuk kekuatan tulang dan gigi, dan vitamin K2 terkait dengan metabolisme tulang dan kesehatan kardiovaskular.
Jenis keju tertentu, seperti keju yang sudah tua, mengandung probiotik yang meningkatkan keseimbangan bakteri usus yang sehat. Keju juga mengandung asam linoleat terkonjugasi (CLA), yang berpotensi memiliki efek antiperadangan dan dapat mendukung manajemen berat badan dengan asupan rendah hingga sedang.
Bahkan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi, tampaknya konsumsi susu berlemak penuh tidak memiliki efek buruk pada kesehatan jantung seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sebaliknya, konsumsi keju yang bergizi tinggi dan pilihan terbaik, seperti Parmesan, Gouda, atau keju biru, akan memberikan manfaat.
Anggur merah, khususnya, sering dipuja karena sifat antioksidannya, sebagian besar karena kandungan polifenolnya yang tinggi, terutama resveratrol, senyawa yang ditemukan dalam kulit anggur, telah terdokumentasi dengan baik sebagai peningkat kesehatan kardiovaskular dengan mengurangi peradangan dan melindungi pembuluh darah, sehingga mengurangi aterosklerosis, di antara faktor-faktor terkait lainnya.
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa minum anggur merah dalam jumlah sedang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL serta meningkatkan efisiensi jantung. Selain bermanfaat bagi jantung, resveratrol dianggap memiliki efek anti-penuaan yang potensial dan mendukung kesehatan otak dengan mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Antioksidan yang ditemukan dalam anggur merah membantu memerangi radikal bebas, sehingga berkontribusi terhadap kesehatan sel secara umum.
Baca Juga: 7 Buah yang Dapat Memperpanjang Umur dan Menurunkan Risiko Kematian Dini Menurut Studi