Berbekal Ilmu Waralaba
Berbekal ilmu waralaba dari BreadTalk, membuat Johnny tertarik untuk mengembangkan bisnis kuliner rintisannya sendiri. Hingga akhirnya, J.Co Donuts & Coffee pun mulai dirintis oleh Johnny Andrean pada 2005 silam.
Ide bisnis donat ini terlahir saat Johnny berkunjung ke Amerika Serikat. Menukil dari laman CNBC, Muhammad Maruf dalam buku 50 Great Bussiness Ideas from Indonesia (2010) mengungkap, Johnny memanfaatkan waktunya untuk belajar membuat donat hingga proses penjualan selama berada di luar negeri.
Baca Juga: Produk Kopi Susu Gula Aren Kian Marak, Begini Pandangan Andanu Prasetyo Bos Kopi TUKU
Begitu sesampainya di Tanah Air, Johnny mencoba untuk menerapkan apa yang dipelajari lewat J.CO. Jhonny mengikuti donat gaya Amerika yang lembut tapi tidak terlalu padat. Selain itu, dia juga membuat berbagai jenis donat dengan berbagai isian atau topping, yang menjadi ciri khasnya.
Tak serta merta meniru apa yang sudah dipelajari, Johnny menjajal terobosan baru lewat open kitchen. Di mana, para pengunjung bisa mengetahui langsung tingkat kebersihan dapur, proses pemanggangan donat, hingga pemberian rasa di tahap akhir.
Sasar Target Kelas Menengah Atas Bersaku Tebal
Awal mula mendirikan J.Co Donuts & Coffee, Johnny menargetkan kelas menengah atas bersaku tebal. Hal tersebut yang membuat Johnny memutuskan untuk membuka gerai pertama J.Co di pusat perbelanjaan dekat Universitas Pelita Harapan, Supermall Karawaci.
Strategi yang dimainkan Johnny saat itu terbukti berhasil. Bahkan di tahun yang sama, J.Co Donuts & Coffee sudah berekspansi di berbagai kota besar di Tanah Air. Dua tahun setelahnya, Johnny pun mulai menjajal membuka cabang bisnis donatnya itu di beberapa negara tetangga.