Solusi Artificial Intelligence (AI) dari ESB Restaurant Technology, OLIN, disebut sedang mengubah cara bisnis makanan dan minuman (F&B) di Indonesia beroperasi dengan meningkatkan pendapatan hingga 40%. Dampak besar ini menyoroti potensi AI dan Generative AI (GenAI) untuk mengubah usaha mikro di pasar berkembang seperti Indonesia, di mana banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya keuangan tradisional.
Hal itu terangkum dalam laporan terbaru AC Ventures yang bekerja sama dengan Boston Consulting Group (BCG), BCG X, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) berjudul Harnessing the Power of (Gen)AI in Indonesian Financial Services. Meski banyak lembaga keuangan Indonesia masih berada pada tahap awal implementasi GenAI, 61% dari lembaga tersebut yakin dengan infrastruktur teknologi mereka untuk mendukung integrasi GenAI, termasuk penggunaan OLIN oleh ESB.
Baca Juga: Pemanfaatan GenAI dalam Tingkatkan Keamanan Siber
"ESB adalah penyedia perangkat lunak F&B terkemuka di Indonesia, menawarkan solusi end-to-end yang mengintegrasikan otomatisasi di dalam toko dengan operasi backend," kata Gunawan Woen, Co-founder dan CEO ESB Restaurant Technology, dikutip Senin (2/9/2024).
"Selain menyediakan perangkat lunak sebagai layanan, kami mendukung pedagang kami dalam mengelola hubungan rantai pasokan mereka. Akuisisi payment gateway kami tahun lalu telah memungkinkan kami menangani data transaksi dan arus kas yang krusial yang sangat penting untuk meningkatkan stabilitas finansial bagi pedagang kami dan pemasok mereka," jelasnya melanjutkan.
Menurut Gunawan, ESB mulai mengintegrasikan solusi AI tradisional ke dalam produknya sebelum ledakan GenAI di akhir 2022. Awalnya, AI ESB menawarkan wawasan teknis, tetapi pengalaman penggunaannya kurang intuitif. Dengan hadirnya ChatGPT dan gelombang GenAI, ESB menggabungkan teknologi AI-nya dengan GenAI untuk mengembangkan OLIN, sebuah asisten dalam aplikasi.
OLIN, yang digambarkan sebagai rekan kerja wanita di layar, memungkinkan bisnis F&B mendapatkan wawasan yang berguna hanya dengan mengajukan pertanyaan sederhana, tanpa perlu melakukan analisis data manual. "Saat ini, kami berada pada fase awal implementasi AI kami dengan fokus pada lima area utama," ujar Gunawan.
"Kami telah mencapai akurasi 90% dalam memprediksi penjualan. OLIN memberikan rekomendasi tentang kombinasi menu, strategi harga, promosi, pencegahan kecurangan, dan juga memantau kesehatan bisnis secara keseluruhan," ujarnya.
Penggunaan OLIN disebut telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam operasional bisnis F&B yang juga berkontribusi pada inklusi keuangan di Indonesia. ESB sedang mengembangkan model penilaian kredit baru untuk memudahkan akses ke pinjaman bank dan modal kerja bagi banyak bisnis mikro F&B yang sebelumnya dianggap tidak layak mendapatkan pinjaman oleh lembaga keuangan tradisional.
"Meski kami sendiri tidak bertindak sebagai pemberi pinjaman, kami memfasilitasi hubungan antara lembaga keuangan dan pedagang. Kami telah mengidentifikasi permintaan tinggi untuk pembiayaan pemasok yang kami atasi melalui AI kami," tambah Gunawan.
Ia menutup, "Layanan SaaS kami adalah inti dari bisnis kami, tetapi pendapatan kami di masa depan akan makin berkembang dengan AI sebagai penggerak utama. Sistem rantai pasokan dan pengadaan kami telah sukses sejak diluncurkan, dan sistem pemesanan pelanggan akhir kami menyederhanakan transaksi serta memberikan data berharga tentang perilaku pelanggan."