4. Stasiun Perebusan
Selanjutnya, tandan buah masuk ke dalam proses perebusan. Berbagai jenis sterilisasi digunakan, termasuk sterilisasi horizontal, vertikal, kontinu, dan miring.
Nah, sterilisasi yang efisien sangat penting, karena mempengaruhi proses ekstraksi minyak secara keseluruhan. Pada sterilisasi horizontal, uap dimasukkan untuk menjaga proses pemanasan yang seimbang. Biasanya, buah disterilkan pada tekanan 2,7-3 kg/cm2, suhu 140°C, dan selama 90 menit.
Tahap berikutnya adalah proses penebahan. Dalam proses ini melibatkan beberapa mesin, yakni Derek Pengangkat (untuk sterilisasi horizontal), dan Thresher (Bantingan).
5. Proses Pengepresan
Proses pengepresan dimulai dengan ekstraksi minyak dari buah kelapa sawit melalui pelumatan dan pengepresan. Proses ini terdiri dari beberapa tahap penting, yakni Digister dan Screw Press.
Baca Juga: Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Mulanya Hanya Empat Biji Kini Jadi Tonggak Ekonomi
6. Stasiun Pengutipan/ Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Setelah melewati proses Screw Press, Crude Palm Oil (CPO) mengandung air, minyak, dan lumpur. Tahap ini berperan penting dalam memisahkan elemen-elemen ini.
Ada beberapa tahapan dalam stasiun ini, yakni Sand Trap Tank (Tangki Pemisah Pasir), Vibro Separator/Vibrating Screen (Ayakan Getar), Continuous Settling Tank (CST)/Vertical Clarifier Tank (VCT), Oil Tank, Oil Purifier (Pemurni Minyak), Vacuum Dryer, dan Sludge Tank (Tangki Lumpur).
7. Stasiun Pengumpul Janjangan Kosong (Empty Bunch Hopper Station)
Tahapan berikutnya dari produksi minyak kelapa sawit ini adalah masuk ke stasiun pengumpul janjangan kosong. Tahapan ini fokus pada pengumpulan tandan kosong sawit (empty bunch) yang tersisa setelah proses pengepresan minyak.
Empty bunch adalah sisa janjangan kelapa sawit yang telah melewati sejumlah tahap produksi. Pengumpulan ini penting karena tandan kosong dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam pabrik untuk menghasilkan energi.
8. Stasiun Tangki Penimbunan Minyak (Storage Tank Station)
Setelah proses klarifikasi, minyak kelapa sawit yang telah dipisahkan dari berbagai elemen lainnya akan disimpan dalam tangki penyimpanan khusus. Tangki ini memungkinkan penyimpanan minyak dalam jumlah besar sebelum dikirim ke pelanggan atau tahap pemrosesan lebih lanjut. Pengaturan suhu di dalam tangki harus dijaga agar minyak tetap dalam kondisi yang baik.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit, Begini Cara Mengatasinya