Ahli ekonomi di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong kemajuan bangsa, terutama melalui penelitian dan analisis yang tajam terhadap berbagai isu ekonomi. Salah satu tokoh ahli ekonomi Indonesia adalah Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc., yang dikenal sebagai seorang ahli ekonomi pertanian dan Ekonom Senior di Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF).

Hasil-hasil pemikiran para ekonom ini seringkali menjadi bahan pertimbangan utama bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan menetapkan aturan yang berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Dengan lebih dari tiga dekade pengalaman di bidang ekonomi, khususnya dalam kebijakan pangan dan pertanian, Bustanul Arifin telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam merancang dan menganalisis kebijakan ekonomi yang tepat guna untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini telah Olenka merangkum dari berbagai sumber mengenai perjalanan karier, pendidikan, hingga jumlah karya tulis Bustanul Arifin, pada Rabu (05/02/2025).

Latar Belakang Pribadi

Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc., adalah seorang akademisi dan ekonom ternama di Indonesia, khususnya di bidang Ekonomi Pertanian. Lahir di Bangkalan, Madura, pada tahun 1963, Bustanul telah berkontribusi besar dalam bidang kebijakan pangan, pertanian, dan pembangunan berkelanjutan. 

Baca Juga: INDEF Ungkap Pentingnya Penguatan Sektor Sawit demi Stabilitas Ekonomi Indonesia

Prof. Bustanul menjabat sebagai Guru Besar Ekonomi Pertanian di Universitas Lampung (UNILA) dan Ekonom Senior di Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF), Jakarta. Selain itu, Bustanul juga aktif sebagai Professorial Fellow di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB).

Melansir dari laman resmi Alumni IPB, sejak kecil, Bustanul memiliki perjalanan hidup yang unik. Meskipun ayahnya yang seorang Kiai menginginkannya untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang pendidik agama, Bustanul justru memutuskan untuk melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Bangkalan dan akhirnya diterima di IPB jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. 

Pengalaman bersekolah di IPB yang merupakan kampus yang menerima mahasiswa dari berbagai daerah dan suku bangsa, memberi Bustanul perspektif yang lebih luas mengenai keragaman Indonesia.

Pendidikan yang ia terima, ditambah dengan pengalaman kerjanya di lapangan, membuatnya mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai ekonomi pertanian, kebijakan pangan, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

Baca Juga: Toga untuk Pangan, Kesehatan, dan Ekonomi Keluarga

Kariernya pun semakin melejit setelah ia melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di University of Wisconsin-Madison, dan kembali ke Indonesia untuk berkarier di UNILA.

Pendidikan Tinggi

Prof. Bustanul Arifin memulai pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB), di mana ia meraih gelar Sarjana Ekonomi Pertanian pada tahun 1985. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Di sana, ia meraih gelar Magister (S2) dan Doktor (S3) dalam bidang Ekonomi Sumber Daya Alam pada tahun 1995. 

Selama pendidikan di luar negeri, Bustanul juga sempat berkesempatan untuk menjadi Visiting Scholar di beberapa universitas terkemuka, seperti di University of Kentucky, School of Geosciences University of Sydney, dan University of Wisconsin-Madison, sebagai bagian dari program Fulbright.

Karier dan Kontribusi

Bustanul Arifin mengawali kariernya sebagai dosen di Universitas Lampung (UNILA) pada tahun 1985, meskipun awalnya tanpa SK dan gaji tetap. Untuk menghidupi dirinya, ia bekerja sambil membina masyarakat di daerah transmigrasi di Aceh. 

Pengalamannya mengajar di tempat-tempat terpencil ini memberikan wawasan lebih mendalam tentang kondisi ekonomi masyarakat Indonesia, yang kemudian berpengaruh pada pandangannya dalam mengembangkan kebijakan pertanian dan ekonomi.

Baca Juga: Mengenal Sosok Suharso Monoarfa, Mantan Menteri Jokowi Keturunan Gorontalo

Kariernya di dunia akademik semakin berkembang, dan ia diangkat menjadi Profesor Ekonomi Pertanian di UNILA pada tahun 2005. Seiring berjalannya waktu, Bustanul semakin dikenal sebagai seorang ekonom yang berkompeten dalam bidang kebijakan pangan, pertanian, serta pembangunan berkelanjutan. 

Ia juga aktif dalam berbagai organisasi profesi, di antaranya sebagai Dewan Eksekutif Perkumpulan Ekonom Pertanian Asia (ASAE) dan Presiden Perkumpulan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI).

Selain berkarier di dunia akademik, Bustanul juga berperan aktif di berbagai lembaga pemerintah. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Forum Masyarakat Statistik (FMS), Penasihat Kebijakan Pangan untuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Ketua Kelompok Pakar Dewan Ketahanan Pangan (DKP). 

Pengalaman ini memberinya kesempatan untuk menghubungkan dunia akademik dengan kebijakan publik, serta memperkenalkan ide-ide inovatif dalam pengelolaan sumber daya alam dan ketahanan pangan Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Sosok Amran Sulaiman, Pengusaha Berdarah Bugis yang Masuk Daftar Menteri Terkaya di Kabinet Merah Putih

Karya dan Publikasi

Pria dengan gelar profesor itu telah menghasilkan lebih dari 39 buku mengenai ekonomi pertanian dan isu-isu pembangunan. Selain itu,  Prof. Bustanul juga telah menulis lebih dari 80 artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional, serta menyampaikan lebih dari 100 makalah dalam konferensi internasional. 

Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam lebih dari 500 makalah yang disampaikan dalam konferensi nasional di Indonesia. Sebagai seorang pemikir dan analis ekonomi, Bustanul juga aktif menulis artikel dan kolom di berbagai media, dengan lebih dari 1.000 tulisan yang tersebar di majalah dan surat kabar nasional.

Kehidupan dan Dedikasi

Meskipun telah mencapai berbagai pencapaian besar dalam karier akademik dan profesional, Prof. Bustanul Arifin tidak memiliki ambisi berlebih. 

Ia menjalani semua dengan penuh dedikasi, mencintai pekerjaannya, dan merasa bahagia apabila dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Selain mengajar, Arifin sesekali masih menyampaikan ceramah agama, yang menunjukkan komitmennya untuk terus memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.

Pada usia yang lebih matang, Prof. Bustanul tetap merasa bersyukur atas perjalanan hidupnya, yang diwarnai dengan berbagai pengalaman berharga baik dalam dunia akademik, kebijakan publik, dan pengabdian masyarakat. Dengan lebih dari 35 tahun pengalaman, ia terus menjadi sosok yang dihormati dalam dunia ekonomi pertanian di Indonesia.