Growthmates, ketika berbicara tentang Bill Gates, yang terlintas dari dia biasanya adalah kejeniusan teknis, keputusan bisnis yang berani, dan warisan Microsoft yang mengubah dunia.
Namun, ada sisi lain yang jarang dibicarakan, instingnya dalam melihat jauh ke depan, termasuk dalam hal yang tampak sederhana seperti negosiasi gaji.
Pendekatan Gates dalam bernegosiasi bukan sekadar soal angka. Ia menampilkan cara berpikir jangka panjang, keseimbangan antara percaya diri dan rendah hati, serta kemampuan mengomunikasikan nilai diri dengan elegan.
Hal ini terekam jelas dalam sebuah momen tak terduga pada tahun 2020, ketika Gates tampil dalam serial YouTube State of Inspiration bersama bintang NBA Stephen Curry. Dalam episode itu, Gates melakukan wawancara tiruan sebagai seorang insinyur junior yang melamar kerja di Microsoft.
Sekilas terlihat ringan, namun jawaban-jawabannya menyimpan pelajaran mendalam, bukan hanya tentang bagaimana memenangkan wawancara, tetapi juga bagaimana menguasai seni negosiasi karier.
Dan dikutip dari Times of India, Kamis (21/8/2025), berikut sederet pelajaran berharga dari cara Bill Gates bernegosiasi soal gaji.
Bukan sekadar permainan angka, Gates menunjukkan bahwa negosiasi sejati adalah tentang visi jangka panjang, kepercayaan diri yang anggun, serta kerendahan hati yang menjaga hubungan tetap sehat.
1. Berinvestasi pada Masa Depan
Ketika ditanya soal ekspektasi gaji, Gates tidak terpaku pada angka. Ia menjawab dengan tenang.
"Saya harap paket opsinya bagus. Saya mampu mengambil risiko, dan saya pikir perusahaan ini punya masa depan cerah, jadi saya lebih suka opsi saham daripada gaji tunai,” tuturnya.
Ini bukan sekadar strategi cerdas, tetapi mindset visioner. Gates melihat gaji bukan hanya sebagai imbalan sesaat, melainkan bagian dari perjalanan jangka panjang.
Dalam konteks modern, pesan ini jelas, jangan hanya fokus pada angka, tetapi pikirkan bagaimana peran Anda dapat bertumbuh bersama perusahaan.
2. Menunjukkan Nilai dengan Anggun
Dalam simulasi, Gates juga melontarkan kalimat sederhana,”Saya dengar beberapa perusahaan lain membayar mahal."
Bukan ancaman, bukan tuntutan. Hanya pengingat halus bahwa ia paham nilai dirinya di pasar. Di sinilah seni negosiasi muncul, menunjukkan kepercayaan diri tanpa menimbulkan resistensi.
Dalam dunia kerja, cara menyampaikan sesuatu seringkali sama pentingnya dengan isi dari apa yang disampaikan.
Baca Juga: Bill Gates: Microsoft, Kekayaan, hingga Misi Kemanusiaan