Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, menjelaskan tentang dinamika organisasi kala terjadi perubahan atau transformasi di sebuah perusahaan.
Soleh Ayubi merinci, sekitar lima persen anggota organisasi akan menjadi motor penggerak perubahan. Adapun, lima persen anggota yang lain akan cenderung menolak terjadinya perubahan di organisasi. Kemudian, sekitar 90 persen anggota organisasi biasanya akan menjadi pengikut di antara kedua kelompok tersebut.
Baca Juga: 'Pemimpin Harus Menginspirasi, Bukan Hanya Memberi Instruksi'
"Kalau kita melakukan transformasi organisasi, biasanya 5% itu motor transformasi. Yang men-drive transformasi. Sementara, 5% yang lain itu menentang, 90%-nya followers yang akan swing ke kanan atau ke kiri," ujarnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Senin (18/8/2025).
Dalam menghadapi perbedaan, Soleh mengingkatkan kepada para penggerak organisasi untuk bersikap bijak dan terbuka atas setiap kritik yang ada. Kritikan bisa dijadikan materi evaluasi dan refleksi untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik lagi.
"Saya selalu ngomong, perdebatan itu sesuatu yang menyehatkan dalam skala tertentu. Komunikasi terbuka akan men-trigger kita berpikir lebih tajam lagi, lebih dalam lagi. Atau bahkan kadang-kadang menjadi early warning kalau kita ada yang salah. Biasakan untuk berbeda pendapat ya, biasakan untuk melakukan diskusi yang tajam," ujarnya.
Dia berpesan, "Jadikan kritik, jadikan perbedaan, jadikan kontroversi itu sebagai yang saya bilang energi baru, api pembakar baru untuk kita lebih semangat, men-define produk yang tiap saat lebih bagus."
Adapun, apabila latar belakang kelompok penolak transformasi adalah karena rasa malas untuk berubah atau bahkan buat melindungi kepentingan kelompok kecil mereka, bisa dilakukan evaluasi atas keberadaan kelompok tersebut.