Pengusaha ternama sekaligus petinggi Orang Tua Group, Hamid Djojonegoro, menegaskan bahwa konglomerat sejati kerap berpenampilan sederhana. Ia menyebut, para pengambil keputusan besar dalam bisnis justru sering tampil apa adanya, bahkan tampak paling sederhana dibandingkan peserta rapat lainnya.

“Satu hari ya, ada satu perusahaan gede datang, sampai tiga kali datang. Yang lain semua pakai jas, pakai dasi. Tapi ada satu orang, lusuhnya minta ampun, pakai sepatu olahraga. Saya tanya, kenapa old man ini datang terus? You know, you want the money? I’m the analyzer. He is the one who give you money,” ujar Hamid dalam sebuah kesempatan.

Baca Juga: Hamid Djojonegoro Ajak Lihat Masalah sebagai Peluang, Bukan Hambatan

Hamid menjelaskan, penampilan tidak pernah menjadi ukuran kebolehan seorang konglomerat. Mereka tidak membutuhkan validasi melalui pakaian mahal.

A decision maker, they don’t have to wear nice. No more nice thing, untuk menutupi kebolehan mereka. Jadi kalau Anda ada kesempatan sampai di sana, Anda mesti belajar sama siapa? Sama orang yang sederhana itu,” ucapnya.

Baca Juga: Mengenal Hamid Djojonegoro Sang Pangeran Orang Tua Group, Pemimpin Perfeksionis yang Memecat Saudara Sendiri

Ia juga menyinggung sosok Lim Siuliong atau Lim Sioe Liong, pendiri Salim Group. Hamid mengisahkan, ketika menghadiri rapat, Lim kerap terlihat hanya diam bahkan kadang tertidur. Namun, begitu pembicaraan masuk ke urusan uang, ia langsung sigap memberi keputusan.

“Di Om Lim dulu juga begitu. Kalau lagi rapat, orang tua itu diem aja, kadang-kadang tidur. Nanti begitu dengar duit, dia bangun. ‘Eh bos, mau berapa tuh?’ Ya lihat, kasih dia begini lah. Sudah selesai urusannya,” cerita Hamid.

Baca Juga: Parenting Ala Hamid Djojonegoro: Anak Harus Diajari Berjuang Sejak Dini

Bagi Hamid, pengalaman tersebut menjadi pelajaran bahwa kesederhanaan seringkali menyembunyikan kekuatan besar. Para konglomerat sejati lebih fokus pada keputusan dan substansi, bukan tampilan luar.