Kekayaan
Menurut publikasi dari Globe Asia pada tahun 2018, harta kekayaan Mu’min Ali Gunawan diperkirakan mencapai US$1,3 miliar. Angka ini menempatkannya di jajaran tokoh terkaya di Indonesia kala itu, mencerminkan keberhasilan jangka panjang yang ia raih melalui Panin Group, konglomerasi yang mencakup sektor perbankan, asuransi, pembiayaan, dan sekuritas.
Meski tidak banyak muncul di hadapan publik, portofolio investasinya tetap menjadi sorotan. Salah satu aset utama yang diketahui publik adalah kepemilikan sahamnya di PT Bank Panin Tbk (PNBN).
Dikutip dari Inilahcom, berdasarkan data terakhir, Mu’min tercatat menguasai sekitar 38,82 persen saham perusahaan tersebut. Sebagai salah satu pemegang saham pengendali, perannya sangat vital dalam arah kebijakan dan strategi bisnis Panin Bank.
Hingga saat ini, belum tersedia informasi resmi terbaru mengenai total kekayaan Mu’min Ali Gunawan setelah 2018. Namun, mengingat nilai saham PNBN di pasar modal yang fluktuatif serta luasnya jangkauan bisnis Panin Group, besar kemungkinan nilai kekayaannya masih berada pada kisaran yang signifikan.
Estafet Kepemimpinan
Di usianya yang telah menginjak 90 tahun, Mu’min telah menyerahkan tongkat estafet pengelolaan bisnis kepada generasi penerusnya, yakni anak-anak dan cucunya yang kini aktif mengisi posisi strategis dalam Panin Group.
Dua putra Mu’min, yakni Chandra Rahardja Gunawan dan Lionto Gunawan, memegang peranan penting di tubuh Panin Bank (kode saham: PNBN).
Chandra menjabat sebagai Komisaris, mengawasi arah kebijakan dan menjaga tata kelola perusahaan. Sementara Lionto menduduki posisi Direktur, yang menandakan keterlibatannya langsung dalam operasional dan pengambilan keputusan strategis di salah satu bank swasta terbesar di Indonesia ini.
Tak hanya putra-putranya, Mu’min juga mempercayakan tanggung jawab besar kepada putrinya, Bhindawati Gunawan. Di Panin Financial Tbk (PNLF), perusahaan induk yang menaungi berbagai lini bisnis Panin Group, Bhindawati menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur. Posisi ini menempatkannya di jantung strategi korporasi grup, terutama dalam mengelola portofolio keuangan dan investasi jangka panjang.
Estafet kepemimpinan bahkan telah menjangkau generasi ketiga. Richard Budi Gunawan, cucu dari Mu’min, turut aktif dalam ekosistem Panin Group. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris di dua entitas penting, yaitu Panin Financial Tbk (PNLF) dan Panin Insurance Tbk (PNIN).
Peran Sentral dalam Perjodohan Antara Dato Sri Tahir dan Rosy Riady
Mu’min Ali Gunawan memainkan peran sentral dalam perjodohan antara Dato Sri Tahir dan Rosy Riady, putri sulung konglomerat Mochtar Riady. Sebagai ipar Mochtar Riady dan Direktur Bank Panin saat itu, Mu’min Ali dipercaya untuk mencari calon suami yang tepat bagi putri sulung sang taipan Lippo Group itu.
Saat Tahir masih menjadi mahasiswa di Nanyang Technological University, Singapura, ia tanpa sadar diawasi oleh orang suruhan Mu’min Ali. Pengamatan ini bertujuan untuk menilai karakter dan latar belakang Tahir. Setelah memperoleh informasi yang cukup, Mu’min Ali mengundang Tahir ke Jakarta untuk bertemu secara langsung.
Dalam pertemuan tersebut, Mu’min Ali mengungkapkan bahwa keluarga Mochtar Riady sedang mencari calon suami yang baik untuk Rosy Riady dan bahwa Tahir dianggap memenuhi kriteria tersebut. Mu’min Ali menekankan bahwa perjodohan ini telah disetujui oleh seluruh keluarga, termasuk Rosy sendiri.
Meskipun awalnya terkejut dan merasa minder karena latar belakangnya yang sederhana, Tahir akhirnya menerima perjodohan tersebut. Ia pun akhirnya menikah dengan Rosy Riady pada 23 Maret 1974, dan pernikahan ini menjadi titik balik penting dalam kehidupan pribadi dan karier Tahir.
Baca Juga: Mengenang Sosok Adyansyah Masrin, Pendiri PT Lautan Luas Tbk