Di balik nama besar PT Lautan Luas Tbk, sebuah perusahaan kimia terkemuka di Asia Tenggara, berdiri sosok visioner yang jarang tersorot publik: Adyansyah Masrin. Bersama sang istri, Joan Fudiana, Adyansyah membangun fondasi perusahaan ini sejak 1951, menjadikannya pionir dalam industri kimia Indonesia.
Lahir dengan nama Tionghoa Ng Kee Chun, Adyansyah memulai kiprahnya dalam dunia bisnis dengan mendirikan NV Lim Teck Lee Coy Ltd, cikal bakal dari PT Lautan Luas. Di tengah keterbatasan infrastruktur pasca-kemerdekaan, ia melihat peluang besar dalam distribusi bahan kimia dasar untuk industri batik dan makanan.
Kepiawaiannya membaca arah pasar dan keberanian untuk mengambil risiko menjadikannya pelopor dalam industri yang saat itu masih sangat bergantung pada impor.
Baca Juga: Sosok dan Kiprah Perjalanan Karier Syahrini, Si Pelantun 'Sesuatu' yang Kini Fokus Jadi Ibu
Transformasi besar terjadi pada tahun 1965, saat perusahaan resmi berganti nama menjadi PT Lautan Luas. Empat tahun kemudian, perusahaan membangun pabrik asam sulfat yang pertama dimiliki swasta di Indonesia. Langkah ini menandai pergeseran peran Lautan Luas dari distributor menjadi produsen, menegaskan tekad Adyansyah untuk membangun industri kimia yang mandiri dan berkelanjutan di tanah air.
Sebagai pemimpin, Adyansyah Masrin dikenal memiliki integritas tinggi dan prinsip yang kuat. Ia menanamkan nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik, menjadikan integritas dan keberlanjutan sebagai fondasi budaya perusahaan. Kepemimpinannya tidak hanya membangun bisnis, tetapi juga warisan nilai yang tetap dijunjung tinggi oleh generasi penerus.
Baca Juga: Mengenal Sosok Lauw Ping Nio, Sang Tokoh Jamu Legendaris Nyonya Meneer
Ekspansi regional menjadi tonggak penting lainnya dalam kiprahnya. Pada 1999, PT Lautan Luas membuka kantor perwakilan internasional pertamanya di Singapura, disusul pabrik di China dan Vietnam. Kini, perusahaan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industri dan mewakili lebih dari 100 prinsipal global.
Adyansyah Masrin wafat pada November 2014. Kepergiannya meninggalkan duka, tetapi juga jejak warisan kepemimpinan yang menginspirasi. Bersama Joan Fudiana, yang juga merupakan mitra sejatinya dalam bisnis dan kehidupan, ia membuktikan bahwa keberhasilan bisnis dapat dibangun dari ketekunan, keberanian, dan komitmen terhadap nilai-nilai luhur.
Baca Juga: Mengenang Liem Seeng Tee, Sosok Inspiratif di Balik Berdirinya Perusahaan Sampoerna
Hingga kini, nama Adyansyah Masrin tetap hidup dalam setiap langkah PT Lautan Luas. Ia bukan sekadar pendiri, melainkan simbol dedikasi pada kemajuan industri dalam negeri.