Kisah lainnya adalah saat ia berinvestasi di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan kemudian harganya ambles ke harga Rp50. Padahal, Lo Kheng Hong memiliki saham BUMI sebanyak 1 miliar saham atau kala itu setara dengan 2,7% di saham tersebut.

Meski kehilangan uang dalam jumlah besar, momen tersebut membuatnya belajar. "Kketika saya berada di titik terendah, saya mendapatkan ilmu yang terhebat. Waktu saya di titik terendah, ilmu saham saya bertambah hebat, sangat hebat sekali. Saya membeli saham lebih berhati-hati, berpikir lebih lama," terangnya.

Baca Juga: Richard Branson hingga Warren Buffett, 11 Miliarder Dunia Ini Ternyata Punya Kebiasaan Makan yang Unik!

Setelah satu setengah tahun memegang saham BUMI dan merasakan kerugian, Lo Kheng Hong berhasil melepas saham ini di harga Rp500 pada 2017 lalu.

Strategi Value Investing

Dikenal sebagai investor andal, Lo Kheng Hong diketahui menerapkan strategi value investing. Menurutnya, investor perlu mencari perusahaan bagus untuk diinvestasikan, atau yang disebutnya sebagai wonderful company.

Dia menjelaskan, ada lima ciri saham emiten yang layak dikoleksi, yakni memiliki valuasi murah, memiliki bisnis yang bagus, memiliki kinerja laba yang baik, memiliki kas positif dan minim utang, serta memimiliki tata kelola perusahaan yang baik. 

"Wonderful company adalah perusahaan yang bisnisnya bagus dan tentu saja akan memperoleh cuan yang besar. Wonderful company itu biasanya punya uang kas banyak sehingga utangnya tidak ada," terang Lo Kheng Hong.