2. Kembangkan hubungan yang positif
Cobalah memupuk hubungan profesional yang didasarkan pada rasa hormat dan rasa saling percaya. Membangun jaringan yang mendukung di antara rekan kerja memberikan isolasi dari politik kantor. Rangkullah kolaborasi dibandingkan kompetisi, dekati interaksi dengan empati dan keterbukaan. Kamu juga bisa membentuk aliansi berdasarkan tujuan dan nilai-nilai bersama membantu menahan dinamika negatif.
3. Bersikap transparan dan jujur
Transparansi berfungsi sebagai landasan untuk menghindari kesalahpahaman dan membatasi penyebaran rumor. Libatkan diri dalam komunikasi yang terbuka dan jujur dengan rekan kerja dan atasan, terutama mengenai hal-hal yang mempengaruhi tim atau pekerjaan kamu.
Dengan menyampaikan niat, tindakan, dan hal lainnya secara transparan, maka akan menumbuhkan budaya kepercayaan dan akuntabilitas, serta mengurangi kerentanan terhadap politik kantor.
Baca Juga: Sering Merasa Lelah dalam Pekerjaan? Coba Terapkan Tips Berikut agar Tak Alami Burnout!
4. Jaga netralitas
Konflik di tempat kerja yang tidak dapat dihindari menuntut ketidakberpihakan. Jangan memihak dalam perselisihan yang tidak melibatkan kamu secara langsung, hindari gosip atau aliansi faksi.
Dengan mengambil sikap netral dan memprioritaskan fakta obyektif dibandingkan bias pribadi, kamu bisa mengurangi risiko terseret ke dalam drama tempat kerja yang tidak perlu.
5. Bersikap tegas
Komunikasi asertif dapat memberdayakan individu untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kebutuhan secara langsung dan penuh rasa hormat. Menetapkan batasan dan mendukung diri sendiri akan menghambat keterlibatan dalam politik kantor dan eksploitasi niat baik.
Sikap asertif ini memerlukan ekspresi pendapat yang jelas dan ringkas, mendengarkan secara aktif, dan kepatuhan yang teguh terhadap prinsip, tanpa agresi atau kepasifan.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: 5 Tips Biar Pekerjaan Cepat Selesai dan Gak Dikejar Deadline, Catat Ya!