Akhir-akhir ini, pekerjaan yang penuh tekanan menjadi sangat umum. Kita berlomba-lomba untuk membuktikan kepada diri sendiri dan orang lain, bahwa kita sukses, dan untuk mencapainya kita terkadang mengambil terlalu banyak tanggung jawab dan memenuhi kebutuhan kita. Namun, tekanan untuk mencapai sesuatu, sering kali mengorbankan kesehatan mental kita.

Dalam artikel ini, Kiara Jain, Pelatih Transformasi Gaya Hidup dan Pribadi serta Pendiri Mindful Living, berbagi beberapa strategi untuk tidak hanya mengatasi tetapi juga agar tetap produktif dalam pekerjaan yang penuh tekanan. Kira-kira apa saja?

1. Bedakan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

Salah satu masalah yang paling sering terjadi dalam pekerjaan yang penuh tekanan adalah mengelola pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mengelola keduanya terkadang bisa menjadi tantangan.

Jika kamu membiarkan diri bekerja setelah jam kerja, kamu mungkin merasa sulit untuk mematikan pikiran. Penting untuk bersikap transparan dan tahu kapan harus berhenti dan kapan harus memulai.

Jelaskan bahwa saat kamu berada di rumah, kamu akan hadir secara mental dan fisik di rumah, dan sampaikan hal yang sama kepada bawahan dan atasanmu. Sebaiknya jangan melihat telepon kantor atau email setelah jam kerja; hal ini memungkinkan otak untuk "mati" dan menyegarkan diri.

2. Prioritaskan diri sendiri

Penting untuk menjaga diri sendiri dalam pekerjaan yang penuh tekanan. Mengaburkan batasan antara waktu "saya" dan waktu "kerja" bisa jadi mudah, dan kamu bisa kehilangan diri sendiri tanpa menyadarinya.

Namun, hal ini hanya akan menyebabkan lebih banyak stres, dan kesehatan mental dan fisikmu pun akan terpengaruh. Selalu ingat untuk makan dan tidur dengan baik, serta melakukan olahraga fisik--baik itu berjalan kaki atau rutinitas olahraga teratur. Segala bentuk olahraga diketahui dapat mengurangi stres.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Dunia: Ini 4 Langkah JItu untuk Atasi Stres Buat Kamu si Super Sibuk!

3. Belajar mengelola waktu dengan lebih baik

Belajar mengelola waktu dengan bijaksana dapat membantu kamu mengurangi stres dan rasa cemas mengenai jumlah pekerjaan yang harus kamu selesaikan. Beristirahat sejenak selama 5-10 menit, meregangkan tubuh, dan berjalan kaki sebentar diketahui dapat melepaskan endorfin.

4. Pelajari teknik manajemen stres

Peregangan dan relaksasi otot membantu mengatasi stres. Jika kamu terus beristirahat di sela-sela pekerjaan dan mempraktikkannya, ini dapat membantu Anda menghindari kelelahan dan merasa kewalahan dengan pekerjaan.

Yoga dan meditasi juga sangat membantu. Metode-metode ini membantu membangun ketahanan dalam situasi yang menegangkan dan membuat kamu tetap tenang.

5. Hindari mengisolasi diri

Selalu merupakan ide yang baik untuk mengelilingi dirimu dengan orang-orang terkasih. Mereka memberikan dukungan emosional terbaik, dan memberi kamu ruang yang aman untuk mengekspresikan emosi dan stres.

Cobalah untuk selalu mengekspresikan emosi dan membicarakan pikiran dan perasaanmu di ruang yang aman, karena memendamnya hanya akan menyebabkan lebih banyak stres.

6. Jangan malu untuk mencari bantuan professional

Jika kamu tidak dapat memproses emosi dan melakukan aktivitas sehari-hari, atau merasa kewalahan secara umum, tidak ada salahnya untuk pergi ke profesional kesehatan mental.

Konselor dapat membantumu mempelajari lebih dalam berbagai alat dan metode untuk mengatasi stres. Ini tidak akan membuat kamu lebih lemah, tetapi hanya lebih kuat secara mental dan fisik.

Ingatlah bahwa meskipun penting untuk berhasil dan berkembang dalam pekerjaan yang penuh tekanan, penting juga untuk menjaga diri sendiri. Mari kita berjanji untuk tidak mengabaikan kesehatan mental kita, pada Hari Kesehatan Mental Sedunia ini.

Baca Juga: 5 ‘Hari Kesehatan’ versi Psikolog yang Wajib Ada di Kalender: Langkah Sederhana Demi Mental Lebih Sehat!