Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia periode tahun 2009-2012, Gita Wirjawan, menerangkan aset-aset dengan nilai terbesar di dunia. Hal itu disampaikannya dalam sebuah kesempatan pada bulan Mei tahun lalu.
Menurut mantan Menteri Perdagangan RI ini, aset dengan nilai terbesar di dunia adalah properti. Tak main-main, saat itu, nilai properti di seluruh dunia mencapai US$326 triliun. Nilai tersebut tiga kali lipat lebih besar dari ekonomi dunia saat itu.
Baca Juga: Armand Hartono Ungkap Momen Terbaik untuk Mulai Lakukan Diversifikasi Investasi, Kapan Ya?
"Jadi, nilai aset properti itu lebih dari tiga kali lipat ekonomi dunia. Sekarang coba pakai logika Tanah Abang. Kalau ekonomi Indonesia US$1 triliun, masuk akal tidak kalau properti di Indonesia nilainya US$3 triliun? Enggak kan? Mestinya, tanah itu mencerminkan daya ekonomi Indonesia," jelasnya, dikutip Rabu (13/11/2024).
Sementara itu, di posisi kedua aset dengan nilai terbesar di dunia adalah surat utang, bond. Di seluruh dunia, nilainya mencapai US$120 triliun. Sementara itu, di posisi ketiga ada saham.
"Yang ketiga, saham. Dihitung kapitalisasi pasar seluruh dunia, saham bernilai kurang lebih US$110 triliun dolar," jelasnya kemudian.
Di posisi selanjutnya, ada emas. Finansial analis ini menerangkan, nilai emas di seluruh dunia hanya US$10 triliun. Pasalnya, produksi emas terbatas. Selanjutnya, Bitcoin menjadi aset dengan nilai terbesar selanjutnya yang mencapai US$1 triliun.
"Dengan begitu, jika ingin berinvestasi, aset yang dipilih disesuaikan dengan durasi waktu yang diinginkan. Jika ingin berinvestasi 6 bulan, beli saja saham BCA. Namun, kalau ingin investasi untuk 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun ke depan, boleh beli tanah. Cari di daerah pelosok, yang di masa depan akan dibangun jalan tol," tegasnya.