“Saya berat sekali meninggalkan anak saya, saya berat sekali pergi bekerja, dan anak-anak tidak saya urus dengan baik. Alhamdulillah sih anak-anak tunggu. Dan waktu itu saya berdoa saja, ya Allah, mudah-mudahan anak-anak saya tinggal di belakang itu dapat yang terbaik juga dari siapapun ya, dilindungi oleh Allah,” paparnya.

Di tengah kegundahan itu, kata dia, sang suami menjadi sosok yang terus mendorongnya untuk tidak menyerah. Ia sempat terpikir berhenti bekerja, tetapi suaminya memintanya melanjutkan.

“Pada saat itu sempat saya sampaikan ke suami saya, saya berhenti bekerja saja ya. Kata suami saya, jangan. Saya bersyukur sekali, alhamdulillah almarhum suami saya mendorong terus saya untuk terus bekerja. Karena berapa kali saya give up,” terangnya.

Musdhalifah pun menyadari bahwa dalam setiap langkah perempuan pekerja, ada pengorbanan yang tidak ringan. Namun, dukungan keluarga menjadi kunci agar perempuan dapat tetap berdiri tegak, melangkah maju, dan menunaikan amanah hidupnya dengan penuh keyakinan.

“Kalau di rumah tidak ada (orang), saya kesulitan sekali, gimana anak-anak saya ini,” tandasnya.

Baca Juga: Deretan Srikandi Sawit Ternama di Indonesia