Mungkin banyak yang mengira privilege hanya soal materi. Tapi menurut dr. Tirta, yang membedakan seseorang punya privilege atau tidak justru terletak pada soal waktu, sebuah sumber daya tak kalah berharga dari uang.
Seseorang yang memiliki privilege menurutnya memiliki waktu yang banyak. Begitu pun sebaliknya.
“Misalkan dia gak punya privilege, dia pengen buat bisnis. Berarti satu-satunya kemungkinan dia buat usaha adalah dari menabung. Dia bekerja 9 to 5, dia menabung. Berarti menabung itu, tabungan itu akan menjadi modal bisnis. Untuk menabung berarti butuh waktu. Ketika gagal, modal habis, dia harus menabung lagi. Boros waktu kan?” kata dr. Tirta.
Baca Juga: Memahami Pegawai Tipe Lone Wolf Si Paling Arogan dalam Kacamata Dokter Tirta
“Coba kalau dia anak orang kaya raya, dia tinggal minta bapaknya. Dia tidak perlu menabung, gagal minta lagi. Dia bisa shortcut waktu. Kenapa time bound ini selalu dimaksudkan di dalam smart? Karena privilege itu terkait dengan waktu,” sambungnya.
dr. Tirta menekankan pentingnya menyadari privilege yang dimiliki sejak dini. Sebab, semakin besar privilege seseorang, semakin banyak pula kesempatan untuk mencoba berbagai hal di usia muda, yang belum tentu dimiliki semua orang.
“Sadari privilege-mu apa. Kalau gak punya, ya berjuang. Karena kamu tidak bisa memprotes hal itu,” imbuhnya.