Tapi, lagi-lagi Armand mengingatkan untuk berhati-hati juga kalau ada anggota keluarga yang masuk bisnis tapi ogah-ogahan. Armand memberikan contoh, ada bisnis yang awalnya lancar dipegang sang adik. Tapi setelah kakaknya gantian ‘pegang’, yang ternyata dia gak paham bisnis dan malah manja, akhirnya bisnisnya malah kolaps.
“Jadi kalau ada anggota keluarga masuk ke bisnis. Tetapi males, menjadi contoh yang jelek, tidak paham bisnis. Ada contohnya, waktu adiknya owner yang menjalankan, oke bisnisnya begitu. Dia meninggal, lalu kakaknya menjalankan. Nah, kakaknya ini gak paham bisnis, manja, suka make a decision yang enggak-enggak, habis lah bisnisnya,” beber Armand.
Makanya, Armand menekankan pentingnya governance alias tata kelola dalam keluarga dan bisnis. Dengan governance yang baik, kata dia, keluarga bisa tetap harmonis dan bisnis tetap jalan.
“Jadi kuncinya harus ada governance. Yang menjaga keluarga tetap harmoni itu adalah governance keluarga dan governance bisnis.Tolong dipastikan di bisnis, yang masuk ke bisnis adalah orang-orang yang mampu kerja,” papar Armand.
Di BCA sendiri, lanjut Armand, banyak karyawan yang anak-anaknya akhirnya bergabung juga. Tapi bukan karena "anak siapa", melainkan karena mereka memang layak dan punya semangat yang sama.
“Silakan aja kalau keluarga mau masuk, asal memang kompeten dan cocok. Di BCA pun banyak anak karyawan yang akhirnya kerja di sini juga,” tuturnya.
Bahkan, Armand sering menemukan momen saat mengunjungi cabang BCA. Banyak karyawan dengan bangga bilang, “Pak, saya anaknya si ini.” Di situlah kata dia terasa bahwa BCA bukan cuma tempat kerja, tapi sudah jadi keluarga besar yang diwariskan dengan nilai-nilai yang kuat.
Yang penting, lanjut dia, tetap dijaga etikanya. Jangan sampai karena status “anak siapa”, jadi merasa spesial tanpa kontribusi nyata. Justru kata dia, dengan status itu, tanggung jawabnya malah lebih besar untuk menunjukkan bahwa mereka layak ada di sana. Menurutnya, passion, integritas, dan kerja keras tetap jadi fondasi utama.
“Setiap kali saya datang ke cabang, timnya itu pasti, Pak saya anaknya si ini pak, loh ini sudah bisnis keluarga besar BCA. Karena banyak sekali di tim kita itu anak-anak karyawan BCA yang pemilik BCA juga. Pemiliknya ribuan. Kan bisnis keluarga juga. Dan tidak apa-apa, selama kita jaga etika dan aturannya,” tandas Armand.
Baca Juga: Wisdom Armand Hartono: Tetap Rendah Hati, Tak Ada Orang yang Sempurna