3. Lemak Perut Bertambah, Otot Berkurang

Perubahan komposisi tubuh ini umum terjadi jika usia metabolisme lebih tua. Massa otot berkurang padahal otot membantu membakar kalori, sementara lemak, terutama di area perut, semakin menumpuk.

Kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

4. Tidur Tidak Nyenyak dan Sering Stres

Kurang tidur atau stres kronis menyebabkan ketidakseimbangan hormon, terutama kortisol, yang dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan penumpukan lemak.

Selain itu, kurang tidur juga menurunkan kemampuan tubuh memproses gula darah dengan baik, yang mempercepat penuaan metabolisme Anda.

5. Mengidam Makanan Tinggi Lemak dan Gula

Jika Anda sering mengidam makanan manis, gurih, atau tinggi lemak, itu bisa menjadi tanda usia metabolisme Anda menua.

Orang dengan metabolisme lebih sehat umumnya memilih makanan utuh bergizi seperti sayur, buah, biji-bijian, dan lemak sehat.

Sebaliknya, keinginan terus-menerus untuk junk food menunjukkan tubuh mulai kehilangan kendali optimal terhadap penggunaan energi.

Nah Growthmates, kabar baiknya, usia metabolisme dapat diremajakan dengan perubahan gaya hidup sederhana, seperti rutin beraktivitas fisik terutama latihan kekuatan untuk meningkatkan massa otot dan pembakaran kalori, mengonsumsi makanan utuh yang seimbang kaya serat, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan biji-bijian utuh, serta mengelola stres dan memastikan tidur cukup agar hormon metabolik tetap seimbang.

Selain itu, minum air putih yang cukup membantu proses metabolisme tubuh, dan membatasi makanan olahan tinggi gula serta lemak jenuh penting untuk mencegah perlambatan metabolisme.

Baca Juga: Waspada! Kebiasaan Pagi Ini Diam-diam Bisa Merusak Hati, Begini Cara Memperbaikinya