2. Vitamin D dengan K
Vitamin yang larut dalam lemak ini memiliki peran di seluruh tubuh, terutama dalam menjaga kesehatan tulang, tetapi juga berhubungan langsung dengan kesehatan otak.
“Meskipun kita tidak sepenuhnya memahami hubungan antara vitamin D dan fungsi kognitif, ketika orang memiliki cukup vitamin D, hal itu tampaknya dapat mencegah penurunan kognitif,” kata dr. Sandison.
Vitamin K bekerja dengan vitamin D untuk menyalurkan kalsium ke tulang. Seperti vitamin D, kadar vitamin K yang lebih tinggi dalam sirkulasi dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik.
Baca Juga: 5 Makanan Beku Terbaik untuk Kesehatan Otak
3. Omega 3
Asam lemak esensial Omega-3 dikenal memiliki sifat anti-peradangan yang dapat membantu mengurangi peradangan saraf serta menurunkan risiko penyakit jantung. Ketika kadar Omega-3 dalam aliran darah mencukupi, zat ini akan masuk ke dalam membran sel di seluruh tubuh, termasuk sel otak. Keberadaannya dalam membran sel berperan penting dalam menjaga kelenturan dan fungsi sel agar tetap optimal.
Namun, penting untuk memperhatikan cara penyimpanan Omega-3 agar tetap dalam kondisi baik dan memberikan manfaat yang maksimal. dr. Sandison menekankan bahwa apapun jenis Omega-3 yang dikonsumsi, suplemen ini sebaiknya disimpan di lemari es. Jika tidak disimpan dengan benar, Omega-3 dapat menjadi tengik, yang justru berisiko membahayakan sel tubuh alih-alih memberikan manfaat kesehatan.