Rockestra Gamelan: Kolaborasi yang Belum Pernah Ada
Puncak acara dimeriahkan oleh penampilan spektakuler Rockestra Gamelan, yaitu orkestra fusion yang memadukan instrumen musik modern seperti gitar elektrik, bass, dan drum dengan instrumen gamelan tradisional seperti saron, bonang, kendang, dan gong.
Formasi unik tersebut dimainkan oleh siswa dari tingkat TK hingga SMA, alumni, serta orang tua yang telah berlatih selama beberapa bulan.
Festival dibuka dengan penampilan memukau Reog Ponorogo sebagai bentuk komitmen Sekolah Pilar Indonesia terhadap pelestarian budaya nasional.
“Saat kami menyusun acara ini, kami membayangkan perpaduan antara dentuman drum rock dengan resonansi gong, riff gitar elektrik, dan vokal rock yang bertenaga menyatu dengan lantunan tembang Jawa. Kolaborasi ini tampaknya merupakan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dunia pendidikan,” ungkap Fiqa, salah satu panitia dari OSIS SMP.
Orang tua siswa kelas 9 sekaligus aktris, Alessia Cestaro, menyampaikan apresiasinya terhadap konsistensi Sekolah Pilar Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia sambil terus berinovasi.
“Sekolah Pilar Indonesia tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi tantangan dunia global, tetapi juga membekali mereka dengan identitas yang kuat. Di era digital saat ini, kemampuan untuk tetap relevan tanpa kehilangan jati diri merupakan aset yang sangat berharga,” tuturnya.
"Sebagai aktivis inklusi sosial untuk individu neurodivergent, saya sangat selektif memilih sekolah. Melihat anak saya yang neurodivergent tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sangat Indonesia sekali, di era modern ini, menurut saya ini keren! Generasi muda boleh modern tapi tetap membawa budaya Indonesia,” imbuh orang tua siswa kelas 9 dan aktivis inklusi sosial, Nurul Setyawati.
Baca Juga: Pesan Retno Marsudi untuk Generasi Muda: Jangan Terjebak Budaya Instan