Sekolah Pilar Indonesia mempersembahkan buah karya pergelaran Drama Tari Kolosal bertajuk, "Raja Ampat, Asa dari Timur", yang digelar di Lapangan Bola Sekolah Pilar Indonesia pada Sabtu, (21/09/2024) kemarin. Pergelaran ini merupakan puncak dari Culture Week, program pembelajaran inovatif yang menempatkan seni sebagai media untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya bangsa.
Pada pergelaran kali ini, Sekolah Pilar Indonesia mengalihkan fokus ke ujung timur Indonesia, Papua, untuk menyoroti kekayaan budaya dan keindahan alam yang tak ternilai. Dengan mengambil latar keindahan alam Raja Ampat, pegelaran ini dipentaskan dalam sebuah drama musik khas Papua yang membawa penonton kedalam perjalanan kisah seorang raja bijaksana dan para penerusnya yang dihadapkan pada dilema antara kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
"‘Raja Ampat Asa Dari Timur' adalah bukti nyata bahwa seni dapat menjadi media dalam proses pembelajaran. Melalui drama tari kolosal ini, siswa tidak hanya belajar tentang sejarah dan budaya Papua, tetapi juga mengembangkan kreativitas, kerja sama tim, saling menghargai, dan rasa percaya diri. Kegiatan ini sejalan dengan upaya kami dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila yang berbudaya dan berkarakter," Ujar Aji Widyanto, Kepala SMP Pilar Indonesia dalam keterangan pers yang diterima Olenka pada Minggu (22/09/2024).
Melalui tarian yang enerjik, musik yang menggugah, serta drama yang mendalam, penonton diajak untuk merenungkan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan persatuan dalam menghadapi tantangan, pagelaran ini tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga menyajikan pesan mendalam tentang kepemimpinan, tanggung jawab, dan pentingnya menjaga warisan alam bagi generasi mendatang. Kisah inspiratif ini mengajak kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Gerakan Literasi Sekolah: Sasaran Programnya Ternyata Gak Cuma Siswa, Siapa Saja?
Untuk diketahui, pentas ini merupakan bentuk komitmen Sekolah Pilar Indonesia dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, seperti Pendidikan Pancasila, Musik, Tari, Sejarah, dan Character Building. Selain pergelaran ini, Sekolah Pilar Indonesia juga menyelenggarakan Festival Keroncong Muda dan Pilar Drama Tari Nusantara sebagai upaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Komitmen lainnya guru Sekolah Pilar Indonesia mengadakan pelatihan Bahasa Inggris dan apresiasi dalam bentuk penyediaan buku pengetahuan bagi masyarakat Papua wilayah Kab. Tambrauw, Papua Barat Daya.
Diperankan oleh 180 siswa-siswi dari SMP dan SMA Pilar Indonesia, serta guru yang penuh semangat, pergelaran ini diharapkan mampu memukau ratusan penonton yang hadir.
"Anak Pilar luar biasa, amazing, gak bisa berkedip, mereka percaya diri, aktingnya, tariannya," ujar Alessia Cestaro, orang tua murid kelas 8.
Baca Juga: Memperkenalkan Sejarah, Sekolah Pilar Indonesia Gelar Teater Bertajuk Bung Hatta Sang Pelopor
Keunikan pertunjukan semakin terasa dengan adanya kolaborasi siswa pertukaran pelajar dari Le Fevre High School, Australia. Kolaborasi lintas budaya ini sejalan dengan nilai Sekolah Pilar Indonesia, yaitu untuk mencetak generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, toleransi, dan rasa tanggung jawab. Melalui pertunjukan ini, siswa belajar untuk mengatasi tantangan, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam tim yang beragam.
Semangat kolaborasi ini dapat menginspirasi seluruh siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan bebas dari perundungan. Selain itu, siswa-siswi dapat lebih semangat untuk melestarikan budaya dan menjaga keseimbangan alam.