Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengecek langsung kesiapan pemilu di Jeddah, Arab Saudi di sela-sela kunjungan kerjanya ke Persatuan Emirat Arab dan Arab Saudi.
Dia melihat langsung kondisi di Sekretariat Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Jeddah di Kompleks Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, 4653, Al-Muallifin Street, Al Rehab District/5, Jeddah, Arab Saudi.
Ma’ruf Amin mengatakan, Arab Saudi memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) luar negeri terbesar kedua setelah Malaysia. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh WNI yang ada di negara ini untuk menggunakan hak pilihnya demi mensukseskan Pemilu 2024.
Baca Juga: Mengenal Perpustakaan Cikini, Ikon Literasi di Pusat Ibu Kota
“Tadi saya dilapori bahwa di sini (jumlah DPT-nya) terbesar setelah Malaysia. Oleh karena itu, kepada masyarakat terutama para pemilih supaya menjalankan (dengan baik), artinya melakukan tugasnya untuk ikut dalam Pemilu,” kata Ma’ruf Amin dalam keterangan pers Setwapres yang diterima Olenka.id Kamis (8/2/2024).
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa Pemilu merupakan tugas negara dan amanat konstitusi untuk memilih Presiden, Wapres, dan para anggota legislatif. Menurutnya Pemilu 2024 sangat penting khususnya untuk memilih Presiden dan Wapres baru, karena baik Presiden Joko Widodo maupun dirinya tidak lagi ikut berkontestasi.
“Pemilu itu penting dilaksanakan sesuai dengan aturan yaitu jujur dan adil (jurdil). Jurdil menjadi penting sebab untuk memberikan legitimasi. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak terlihat jujur, sebab nanti hasilhya kurang legitimate (dan) dianggap kurang memenuhi unsur kejujuran dan keadilan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, eks Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta seluruh WNI untuk menyambut Pemilu kali ini dengan riang gembira. Perbedaan pilihan politik pada sebuah hajatan politik adalah hal lazim, dia berharap perbedaan itu tidak memantik perpecahan.
“Jadi istilahnya polarisasi pasti (terjadi) tetapi (harapannya) polarisasi yang tidak membawa keterbelahan. Siapapun nanti yang menang, dia akan merangkul semua (termasuk yang tidak memilihnya), itu yang kita harapkan. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi lebih penting daripada Pemilu,” tegas Wapres.
“Apa artinya kita adakan Pemilu kalau hasilnya justru menimbulkan perpecahan bangsa kita,” tambahnya.
Baca Juga: Ronny Talapessy Desak Jokowi Cabut Laporan Polisi ke Aiman
Baca Juga: Relawan Jokowi Diminta Cabut Laporan Polisi ke Butet, Mahfud MD Merespons
Untuk itu, Wapres berpesan kepada para kontestan agar berkontestasi secara fair, kepada penyelenggara agar menjalankan tugasnya secara jujur dan adil, serta kepada masyarakat agar legowo adanya perbedaan pilihan.
“Saya sering mengatakan kalau berbeda pendapat, katakan lakum capresukum walana capresuna [untukmu capresmu dan untukku capresku]. Walakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu dan untukku partaiku). Saya kira tidak ada masalah perbedaan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, PPLN Jeddah untuk Pemilu 2024 diresmikan oleh Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah pada 2 Februari 2023. PPLN Jeddah memiliki 7 anggota yang diketuai oleh Yasmi Adriansyah.
Pemungutan suara di wilayah PPLN Jeddah dilaksanakan serentak pada Jumat, 9 Februari 2024, pukul 14.00 – 24.00 WAS di 24 titik lokasi (12 TPS dan 24 KSK). Adapun titik-titik lokasi tersebut tersebar di 10 kota yang menjadi konsentrasi WNI/PMI, yaitu Jeddah, Makkah, Madinah, Taif, Abha, Qunfudah, Khamis Musyet, Rabigh, Tabuk, dan Yanbu.
Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Arab Saudi berjumlah 54.479 dengan rincian laki-laki berjumlah 18.717 (34.4%) dan perempuan berjumlah 35.765 (65.6%). Sebanyak 22.864 DPT terdata di TPS Jeddah dan 31.615 DPT terdata di KSK Luar Kota Jeddah.
Sesuai ketentuan, PPLN Arab Saudi hanya melayani pemungutan suara khusus bagi WNI/PMI yang menetap di Arab Saudi. Sehingga, WNI yang kebetulan sedang melaksanakan umroh di hari pemungutan suara, tidak dapat mencoblos di Arab Saudi.
Mendampingi Wapres saat memberikan keterangan pers, Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron B. Ambary, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.