Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu nama yang belakangan santer disebut-sebut bakal masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Banyak kalangan beranggapan Sri Mulyani pantas mengemban tugas sebagai menteri keuangan di pemerintahan Prabowo lantaran ia merupakan salah satu ekonom kawakan yang sempat menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dia juga sudah mengemban tugas sebagai menteri keuangan di dua era pemerintahan yakni dimasa kekuasaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Segera Dilantik Jadi Presiden, SBY ke Prabowo: Jangan Takut Dikritik
Sri Mulyani ketika dimintai tanggapannya terkait peluang dirinya masuk kabinet Prabowo-Gibran memilih bungkam, dia hanya merespons pertanyaan wartawan dengan senyuman. Meski didesak, Sri Mulyani tak bergeming.
"Terima kasih ya," kata Sri Mulyani usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana ditulis Jumat (11/10/2024).
Adapun kedatangan Sri Mulyani ke istana untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 menjelang pergantian presiden.
"Saya melaporkan tentang perkembangan pelaksanaan APBN sebelum pergantian presiden, tadi disampaikan bagaimana pelaksanaan APBN 2024," ujar Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Namun, Sri Mulyani belum merinci poin-poin yang dilaporkan kepada Jokowi. Ia berencana mengungkapkan detailnya dalam konferensi pers yang akan digelar pekan depan.
“Nanti minggu depan saya akan buat konferensi pers soal hal itu," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Sri Mulayani disebut-sebut bakal kembali menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo-Gibran, setelah ia menemui Prabowo beberapa waktu lalu.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono membenarkan pertemuan tersebut Sri Mulyani dan Prabowo tersebut, tetapi dia membantah jika pertemuan tersebut membahas jatah menteri.
Baca Juga: Heru Budi dan Pratikno Digadang-gadang Masuk Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
Thomas yang juga keponakan Prabowo itu juga ikut mendampingi Sri Mulyani dalam pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut. Dia sekali lagi menegaskan pertemuan itu tak menyinggung formasi kabinet dan jatah menteri.
"Tidak ada (tawaran), kita tidak ada bahasan sama sekali mengenai posisi, baik itu antara Sri Mulyani dan Pak Prabowo maupun secara keseluruhan kabinet. Tidak ada sama sekali, kita hanya bicara substansi APBN),"kata Thomas.
Dalam pertemuan itu, Thomas menyebut ketiganya hanya membahas proses transisi pemerintahan lama ke pemerintahan selanjutnya. Merek juga turut membahas perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan Rancangan APBN 2025.
"Ibu Menkeu merasa perlu memberikan presiden terpilih saat ini posisi-posisi APBN kita di 3 bulan terakhir. Jadi itu mulanya di situ tapi tentu dilanjutkan dengan pembahasan yang sangat dalam mengenai RAPBN 2025 yang mudah-mudahan akan diketok oleh DPR di minggu depan," ucapnya.
Baca Juga: 16 Pengusaha Tambang Temui Jokowi di Istana, Bahas Investasi di IKN
Dalam pertemuan itu, keduanya meminta arahan dari Prabowo terkait anggaran untuk program-program unggulan yang akan dijalankan pada pemerintahan selanjutnya.
"Pembahasannya adalah meminta lagi arahan-arahan dari presiden terpilih mengenai program-program tahun depan dan juga menginformasikan ke presiden terpilih mengenai dinamika ekonomi global," ungkapnya.
"Jadi sekali lagi pertemuan itu sangat baik, sangat hangat, dan sangat substantif," tambah dia.