Peran perempuan dalam sektor ekonomi dan keuangan tidak lagi sekadar isu representasi. Kehadiran mereka di kursi pengambil kebijakan berpengaruh besar terhadap terciptanya kebijakan yang lebih inklusif, terutama yang menyentuh kepentingan jutaan perempuan yang mereka wakili.
Indonesia memiliki sejumlah tokoh perempuan yang rekam jejaknya bukan hanya membanggakan, tetapi juga mampu membawa perubahan nyata bagi arah pembangunan ekonomi nasional. Berikut deretan perempuan inspiratif yang kiprahnya turut mewarnai lanskap kebijakan ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani Indrawati
Nama Sri Mulyani hampir selalu muncul ketika membahas tokoh perempuan paling berpengaruh di bidang ekonomi. Dengan rekam jejak yang panjang, ia telah tiga kali menjabat sebagai Menteri Keuangan, pada era Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: 8 Perempuan Arsitek Indonesia yang Mengukir Prestasi di Kancah Nasional dan Global
Pengakuan atas kompetensinya bahkan membawa Sri Mulyani menduduki posisi strategis di panggung internasional sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia.
Dalam sejumlah kesempatan, Sri Mulyani menekankan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar isu sosial, tetapi juga pilar penting bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Hal itu ia wujudkan melalui berbagai kebijakan ramah perempuan, termasuk penerapan cuti ayah yang bertujuan menekan angka perempuan yang keluar dari dunia kerja karena beban pengasuhan.
Di sisi lain, program pembiayaan ultra mikro yang diluncurkan sejak 2017 menjadi bukti konkret komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan. Hingga 2020, program ini telah menyasar lebih dari 2,2 juta debitur, 93 persen di antaranya perempuan.
Baca Juga: Deretan Perempuan Inspiratif yang Berprofesi sebagai Guru
Kebijakan relaksasi cicilan bagi pelaku usaha ultra mikro selama pandemi menjadi salah satu langkah empatik yang diambil Sri Mulyani untuk melindungi pelaku usaha perempuan yang terdampak krisis.
Mari Elka Pangestu
Mari Elka Pangestu dikenal sebagai salah satu ekonom Indonesia yang menonjol di forum internasional. Selama dua periode pemerintahan SBY, ia memegang dua posisi penting, yakni Menteri Perdagangan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Latar belakang pendidikannya yang solid, mulai dari Australian National University hingga University of California, Davis, mengantarkannya menjadi salah satu akademisi dan pengambil kebijakan paling berpengaruh.
Baca Juga: Deretan Bisnis Martha Tilaar Group, Racikan Unggul dari Tangan Martha Handana
Kiprahnya mendunia lewat berbagai jabatan, termasuk sebagai anggota dewan International Chamber of Commerce di Paris serta penasihat di Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA). Pada 2020, ia diperkuat menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, posisi strategis yang sebelumnya juga dipegang Sri Mulyani.
Armida Alisjahbana
Armida Alisjahbana telah malang melintang dalam kebijakan ekonomi, baik di dalam negeri maupun internasional. Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2009–2014 ini sejak 2018 dipercaya PBB menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif ESCAP, lembaga yang memegang peran penting dalam pembangunan sosial-ekonomi kawasan Asia Pasifik.
Di tingkat global, Armida juga pernah menjadi alternate governor untuk World Bank dan Asian Development Bank. Akademisi yang menamatkan pendidikan doktoralnya di University of Washington ini telah lama terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan penting, termasuk pengkajian undang-undang ketenagakerjaan dan agenda pembangunan berkelanjutan 2030.
Baca Juga: Menengok Sepak Terjang Sri Mulyani: Dosen yang Menjadi Menteri Keuangan di Tiga Era Presiden
Atas kiprah panjangnya, ia menerima berbagai penghargaan bergengsi seperti Bintang Mahaputera Adipradana dan Leadership Award.
Evi Afiatin
Nama Evi Afiatin dikenal luas di dunia keuangan, khususnya setelah menjabat sebagai Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan sejak 2017. Sebelum itu, ia telah menduduki berbagai posisi strategis di sektor perbankan, termasuk Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Muamalat.
Evi merupakan figur profesional yang aktif dalam penguatan tata kelola dan manajemen risiko. Berbekal pendidikan di ITB dan gelar master dari Melbourne University, ia turut berkontribusi dalam berbagai transformasi layanan BPJS Ketenagakerjaan, terutama terkait perbaikan proses pembayaran iuran hingga klaim.
Baca Juga: Mengenal Carina Citra Dewi Joe: Perempuan Ilmuwan Indonesia di Balik Inovasi Vaksin AstraZeneca
Pada 2019, kiprahnya diakui internasional melalui penghargaan Asia’s Top Sustainability Superwomen dari CSR Works International.
Destry Damayanti
Sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia sejak 2019, Destry Damayanti memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan Indonesia. Lulusan Universitas Indonesia dan Cornell University ini memulai kariernya sebagai peneliti di berbagai lembaga akademik dan institusi internasional, sebelum kemudian berkiprah di sektor perbankan dan pemerintahan.
Destry memiliki rekam jejak panjang di posisi strategis, termasuk sebagai anggota Dewan Komisioner LPS, Senior Economic Adviser Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, hingga Ketua Satgas Ekonomi Kementerian BUMN. Pengalamannya yang komprehensif menjadikannya salah satu perempuan paling berpengaruh dalam pembentukan kebijakan ekonomi nasional.
Deretan nama di atas menunjukkan bahwa perempuan Indonesia tidak hanya hadir dalam percaturan ekonomi, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan.