4. Jarak kebun dengan PKS
Keempat, Anda juga wajib mengkaji jarak kebun dengan PKS (pabrik kelapa sawit). Jika jarak kebun ke PKS jauh (melebihi 10-20 km) maka akan menambah biaya produksi yang cukup lumayan. Idealnya ongkos memindahkan TBS sampai ke PKS maksimum Rp. 150/kg TBS.
5. Surat kepemilikan kebun
Kelima, pastikan kebun sawit yang hendak Anda beli memiliki surat tanah seperti SKGR (surat keterangan ganti rugi) atau SKT (surat keterangan tanah). Kedua surat ini adalah sah karena ditandatangan para sempadan tanah dan diketahui/diverifikasi oleh aparat desa/kelurahan melalui tanda tangan masing-masing.
6. Luasan tanah yang dibeli
Keenam, sebaiknya Anda memperhitungkan luasan tanah yang dibeli. Iidealnya, jika kita berkebun sawit dengan tujuan menambah penghasilan atau tabungan masa tua/pensiun kelak dan kita tidak tinggal di seputaran kebun.
Idealnya luas yang dibeli adalah 6-25 hektar. Namun, jika kita mengerjakan sendiri kebun yang kita beli tersebut, luasan 4 ha sudah cukuplah, dengan asumsi penghasilan bersih 1,2 juta/ha/bulan (jika memenuhi kriteria GAP atau good agricultural practices).
Baca Juga: Bikin Tumbuh Subur, Begini Cara Tepat Menanam Kelapa Sawit
7. Tidak rawan banjir
Ketujuh, pastikan lahan yang hendak Anda beli bebas dari banjir. Untuk menentukan lahan tidak rawan banjir harus menggunakan GPS (leveling) atau dapat juga dilihat dari jenis vegetasi yang dominan ditanah yang akan kita beli.
8. Asal dan jenis bibit sawit yang sudah tertanam
Kedelapan, Anda pun harus memastikan soal asal dan jenis bibit sawit yang sudah tertanam. Untuk memastikan sumber bibit sawit memang hal yang rumit karena pemilik kebun yang akan dibeli tersebut pasti berdalih ASLI.
Jika pemilik kebun masih memiliki sertifikat sumber bibit/kecambah, maka dapat menghubungi produsen bahan tanaman tersebut, semisal PPKS Medan, Damimas atau dapat menghubungi perwakilan APKSINDO setempat untuk memastikan kebenarannya.
9. Aspek agronomis
Kesembilan, kebun yang akan kita beli harus kita perhatikan juga aspek perawatan kebun oleh pemilik sebelumnya. Pernahkah dipupuk, ditunas, jarak tanam, populasi tanaman per hektar, badan jalan panen dan batas sempadan. Yang perlu disoroti adalah jarak tanam, banyak yang mengasumsikan semakin banyak populasi per hektar maka semakin banyak hasilnya. Hal ini salah dan fatal.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: Mengenal Tahapan Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Minyak, Cek di Sini Yuk!