Menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha sukses tidak mungkin bisa terjadi dalam waktu yang singkat atau instan. Butuh upaya yang gigih untuk mewujudkan impian tersebut. Sukses menjadi seorang entrepreneur, berpotensi dapat diraih bagi mereka yang mau bekerja keras dan terus mengasah keterampilan berwirausaha.

Menjadi seorang pengusaha yang sukses juga perlu memahami konsep dari mindset entrepreneur.   Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, berbagi kiatnya guna memberi pemahaman atas konsep entrepreneurial mindset seorang pengusaha.

Dalam paparannya, Sandiaga Uno mengungkap tiga hal penting yang harus diketahui dalam memahami konsep entrepreneurial mindset. Di antaranya adalah spirit, values, dan cultures.

What are the entrepreneurial spirit? What are the entrepreneurial values? And what are the cultures? Itu yang teman-teman semua di sini harus bisa harus resapi. Karena in all we do, entrepreneurial is not a profession, it's a mindset,” ujar Sandiaga Uno seperti dikutip, Jumat (1/3/2024).

Pertama, spirit. Sandiaga Uno menjelaskan, seorang pengusaha dituntut untuk selalu optimis setiap waktu dan mampu melihat krisis sebagai peluang yang menjanjikan. 

Baca Juga: Kemenparekraf Dorong Pariwisata Berkualitas, Sandiaga Optimis Indonesia bisa Bersaing dengan Thailand dan Malaysia

“Apa spirit-nya? Can do. Makanya tadi jawabannya, yes we can. Because we can do it as entrepreneurs you need to be optimistic all the time, that's the spirit. Kalau ditanya gelas itu setengah kosong atau setengah terisi? Kita jawab, setengah terisi. Kita lihat krisis itu sebagai opportunity. Yes, how entrepreneurs think,” jelasnya.

Kedua, values atau nilai. Nilai dari sebuah entrepreneurial mindset adalah kepercayaan. Sebagai seorang pengusaha harus bisa memupuk kepercayaan pihak-pihak terkait dan untuk menjaga reputasinya. 

“Hei guys, banyak entrepreneur nyari duit doang, those aren't entrepreneurs. Kalau mau kaya saja mungkin bisa jadi pedagang , but entrepreneurs things about how to manage the trust. Karena entrepreneurship is about trust. Uang bisa dicari, tapi reputasi tidak bisa dibeli. That's how you should put them as a value,” tutur Sandiaga.

“Seorang entrepreneur akan menjaga reputasinya, sekeras apapun dia akan pastikan amanah yang dia dapatkan bisa dikerjakan. So, the value its trust. Kita mengklasifikan ini sebagai sebuah amanah,” tambahnya.

Ketiga, culture. Menurut Sandiaga Uno, culture dari sebuah entrepreneurship terdiri dari tiga bagian yang saling berkaitan, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. 

“Di setiap apa yang kita lakukan harus ada aspek inovasi, jangan yang itu-itu saja. Kita harus berinovasi. Jangan pakai cara-cara yang lama dan sama, makanya kita beradaptasi, dan jangan pernah berhenti berkolaborasi,” katanya.

Sandiaga Uno menilai, konsep dari sebuah kolaborasi adalah silaturahmi yang memiliki dua pilar, yakni rezeki dan panjang umur. Ia juga merumuskan entrepreneurship sebagai silaturahmi dan kolaborasi. 

Yang mana, jikalau ingin panjang umur dan banyak rezeki sebagai seorang entrepreneur, jangan pernah putus silaturahmi lewat menerapkan konsep kolaborasi.

“So, this three things is what we call the entrepreneurial values, spirit, and cultures embedded inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” tukasnya.