Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan CEO Tesla, Elon Musk. Pertemuan itu dilakukan di sela-sela acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. 

Tak hanya sendiri pada momen pertemuan dengan orang terkaya di dunia itu, Prabowo didampingi oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. 

Rosan yang juga eks Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu menyebut dalam pertemuan itu ketiganya membahas banyak hal, salah satunya soal Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon yang disebut-sebut segera di luncurkan di Indonesia. 

Baca Juga: Wacana Kabinet Jumbo Prabowo Direspons Try Sutrisno

Rosan bilang layanan internet ini bakal menjangaku seluruh wilayah Indonesia khususnya daerah tertinggal dengan kualitas internet yang jauh lebih baik. 

"Dalam kesempatan tersebut saya dan Elon berdiskusi tentang Starlink,” kata Rosan lewat keterangan tertulisnya Rabu (22/5/2024). 

Tak hanya membahas tekonologi komunikasi, ketiga tokoh ini juga membicarakan hal lainnya seperti keberagaman budaya nusantara. Rosan bahkan secara khusus menyorot kemeja yang dikenakan Elon di momen tersebut.

Rosan mengatakan, kameja hijau dengan motif keemasan yang dikenakan Elon bernama Endek dari Bali. Endek merupakan bahasa lokal Bali yang berarti diam. Secara harfiah kameja Endek dapat diartikan tidak berubah warna. 

"Sebutan tersebut (Endek) muncul di tengah proses pembuatannya, yaitu pada saat diikat dan kemudian dicelup, benang yang diikat warnanya tetap atau tidak berubah atau di Bali disebut 'ngendek'," ucapnya. 

Kameja Endek kata Rosan punya keunikan tersendiri sebab pembuatan kemeja itu sangat dipengaruhi keyakinan dan kepercayaan Bali. Unsur budaya pada kain tenun Endek terdapat pada gagasan atau ide dan nilai luhur yang terkandung dalam kain ikat tradisional ini.

Baca Juga: Sebelum Putuskan Maju Lagi ke Pilkada DKI, Anies Mau Lakukan Ritual Ini

Baca Juga: Jokowi Bertemu Puan di Tengah Isu Keretakan dengan Megawati, PDI: Supaya Dunia Tahu Indonesia Bisa Kompak

"Kualitas tenun Endek Bali ditentukan oleh kecerahan warna, kerapian, bahan benang, dan motif yang ditampilkan. Setiap daerah di Bali memiliki motif dan warna Endek yang berbeda-beda," tutup Rosan.