“Mungkin kalau sekarang saya pegang paket C, saya kerja, ngelamar kerjaan, mungkin ditolak saya. Karena ijazahnya SMA paket C,” ungkapnya.

Keputusan untuk kembali belajar bukan sekadar untuk mendapatkan ijazah. Ia menetapkan niat untuk berubah secara menyeluruh, dari pribadi yang pemalas menjadi seseorang yang disiplin dan tekun.

“Saya harus berubah dari anak yang pemalas menjadi anak yang rajin. Dan untuk merubah attitude dari males rajin itu susah dan luar biasa. Tapi saya mencoba disiplin dan saya pelajarin. Karena saya berikhtiar, saya kalau sudah berbalik menjadi lebih baik. Saya bukan untuk cari ijazah. Saya harus lulus dengan baik dan ngerti,” jelasnya.

Dengan usaha yang konsisten, ia berhasil menamatkan pendidikan tinggi dengan prestasi membanggakan. Ia memperoleh beasiswa untuk jenjang S1 dan S2, bahkan dinobatkan sebagai lulusan terbaik dan sempat diberitakan di media massa.