Kerap Disangka Restoran Asing

Solaria menjadi salah satu restoran yang kerap disangka produk asing. Meskipun menu yang disajikan  mengusung konsep Jepang, Solaria lokal punya. 

Ada banyak kemungkinan mengapa Solaria disangka restoran asing. Dari segi nama “Solaria” terdengar seperti nama internasional dan tidak mengandung unsur bahasa Indonesia. Selain itu, desain interior dan restoran Solaria terlihat begitu modern sehingga banyak yang beranggapan Soloria merupakan restoran asing.

Tak Usung Konsep Franchise atau Waralaba

Memiliki lebih dari 200 gerai di Tanah Air, siapa sangka bila restoran ternama ini tidak membuka peluang usaha dengan konsep franchise atau waralaba.

Itu artinya, semua restoran Solaria yang sering ditemui di banyak pusat perbelanjaan, dikelola langsung oleh PT Sinar Solaria. 

Dalam sejumlah sumber disebutkan,  200 gerai Solaria merupakan usaha sendiri, itu dikarenakan restoran dengan cita rasa lezat yang dimiliki di setiap hidangannya ini ingin menjaga mutu dari usahanya.

Baca Juga: Lewat Tangan ‘Magic’ Chef Wiem, BAKU Restoran Hadirkan Cita Rasa Kuliner Khas Asia yang Siap Manjakan Lidah: Terinspirasi dari Street Food

Strategi Bisnis Solaria

Kesuksesan Solaria sebagai restoran ternama, tentu tak terlepas dari strategi bisnis yang dijalankan Aliuyanto. 

Mengutip dari berbagai sumber, di gerai pertamanya, Aliuyanto menyajikan makanan dalam porsi besar dengan rasa yang sesuai selera. Strategi ini berhasil menarik banyak konsumen.

Meskipun Aliuyanto tidak memiliki bakat memasak, semangat dan tekad kuatnya membuatnya yakin untuk mendirikan restoran. Menu yang ditawarkan di Solaria sangat beragam dan cukup familiar di lidah.

Solaria memiliki strategi pemasaran yang efektif dengan menyajikan hidangan populer seperti nasi goreng dan mie goreng, serta hidangan masakan Cina yang terkenal. Meskipun menargetkan segmen pasar menengah ke bawah dibandingkan dengan segmen atas, konsep ini menunjukkan efisiensi Solaria sebagai perusahaan makanan cepat saji yang berkembang pesat.