Lokasi Pembangunan 

Menteri PKP, Maruarar Sirait, mengklaim sudah mendapatkan sejumlah tanah untuk membangun program 3 juta rumah setiap tahun yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.

Ara mengatakan, dirinya telah mengajukan permohonan untuk lahan seluas 1.000 hektare di Banten yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan proyek 3 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Lahan ini merupakan aset yang disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dari para koruptor.

Dikatakan Ara, tanah yang disita dari para pelaku korupsi dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pembangunan rumah bagi masyarakat, sehingga harga jualnya bisa lebih terjangkau. Gak cuma itu, kata dia, pemanfaatan lahan sitaan ini juga berkontribusi pada efisiensi anggaran dan pengoptimalan aset negara.

"Kalau tanahnya bisa diberikan dengan murah atau gratis ke rakyat, kemudian dia punya material bangunan untuk bangun rumahnya juga bisa murah, saya rasa kita bisa benar-benar kasih harga murah buat rakyat, karena komponen tanah dan komponen bahan bisa murah," tutur Ara, dikutip dari Tempo.

Selain memanfaatkan lahan sitaan di Banten, proyek pembangunan tiga juta rumah juga akan dilaksanakan di Tangerang, di mana Ara sendiri telah menyumbangkan lahan seluas 2,5 hektare. 

Ditegaskan Ara, kontribusi yang dilakukannya ini merupakan bagian dari upayanya untuk mendukung inisiatif Prabowo dalam mewujudkan program tiga juta rumah bagi masyarakat.

Ara juga bilang, pihaknya berencana untuk memanfaatkan aset-aset hunian yang telah dibangun oleh pemerintah tetapi masih belum terisi sepenuhnya.  Dengan pendekatan ini, Ara berharap agar aset-aset tersebut bisa diberdayakan untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Terpisah, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kemenkeu, Rionald Silaban, mengatakan, pihaknya akan segera menemui Menteri PKP untuk membahas program 3 juta rumah tersebut.

Rionald memastikan Kemenkeu mendukung rencana penyediaan lahan tersebut. Dia pun sudah mengumpulkan daftar aset-aset sitaan obligor atau debitur BLBI yang bisa digunakan untuk pembangunan rumah.

"Kami tentu sangat mendukung terkait dengan pemanfaatan lahan-lahan dari BLBI. Kita akan lihat aset-aset properti mana yang diminati oleh kementerian yang dipimpin Pak Ara," tutur Rionald.

Rionald hanya memastikan sudah ada daftar daerah-daerah lokasi aset sitaan BLBI tersebut.  

"Saya punya daftar di beberapa daerah, nanti kita lihat saja pilihannya di mana. Tapi intinya, kita sangat mendukung agar ada pemanfaatan yang segera," tandas dia, dikutip dari Kumparan.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Indonesia Bukan Kacung Bangsa Asing

Peletakan Batu Pertama Telah Berlangsung

Program 3 juta unit rumah untuk masyarakat kurang mampu akhirnya dimulai, ditandai dengan peletakan batu pertama di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (1/11/2024) lalu.

Peletakan batu pertama itu dilakukan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait.

Pria yang akrab disapa Ara ini mengatakan, nantinya akan ada 250 unit rumah tipe 36 lengkap dengan furniturenya yang dibangun di lahan seluas 2,5 hektare. Pembangunannya pun ditargetkan rampung pada Oktober 2025.

Ara menuturkan, penerima rumah gratisnya sendiri masih digodok. Namun, pihaknya tetap mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki hunian, mulai dari TNI-Polri berpangkat rendah, ASN golongan bawah, guru berpenghasilan rendah, hingga berbagai komponen masyarakat yang heterogen.

Meski gratis, lanjut Ara, penerima rumah gratis akan mendapatkan sertifikat. Namun, status kepemilikan rumah masih dalam penyusunan.

Qatar dan China Minati Program 3 Juta Rumah

Ketua Satgas Perumahan presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengklaim, saat ini sudah ada beberapa negara yang berminat untuk ikut membangun 1 juta hunian di perkotaan. Adapun, negara-negara yang dimaksud adalah Qatar dan China.

"Keluarga Al Thani sudah menyatakan minat untuk membangun 1 juta unit apartemen dengan syarat dari Emir tidak boleh rugi, tapi nggak boleh untung besar. Ini bagi mereka itu amal. Amal tapi jangan rugi, untung tipis-tipis boleh lah," papar Hashim, dikutip dari Detikcom.

Perusahaan asal China seperti China State Construction Engineering Corporation, kata Hasim, juga menyatakan minat untuk turut andil membangun 1 juta unit hunian di perkotaan. 

"China State Construction Engineering Corporation, mereka sudah menyatakan sanggup. 'tahun lalu kami sudah bangun 880.000 unit apartemen, tahun lalu'. Dengan kata lain, kalau diminta, mereka bisa bikin seluruhnya 1 juta (hunian)," bebernya.

Baca Juga: Cerita Latar Belakang Tradisi Maruarar Sirait: Politik , Suku, dan Agama