4. Mitos: Ibu Hamil Harus Menghindari Buah Kering, Buah Tertentu, dan Olahraga
Fakta: Kehamilan sering memicu munculnya banyak nasihat yang belum tentu benar. Kebanyakan buah kering, termasuk almond dan kenari yang direndam, aman dikonsumsi selama kehamilan. Namun, hindari pepaya mentah dan batasi konsumsi nanas di trimester awal sebagai tindakan pencegahan.
Yang lebih penting, hindari makanan luar yang pedas atau tidak higienis untuk mencegah infeksi serius seperti tifus.
Soal olahraga, aktivitas ringan seperti berjalan kaki, peregangan, latihan pernapasan, dan meditasi justru dianjurkan untuk kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai olahraga berat.
5. Mitos: Setelah Melahirkan, Wanita Tidak Boleh Mandi, Membaca, atau Menonton TV
Fakta: Pascapersalinan adalah masa pemulihan. Menjaga kebersihan dengan mandi teratur, makan makanan bergizi, banyak minum, serta tetap aktif secara mental justru mempercepat proses pemulihan.
Istirahat memang penting, tetapi pembatasan aktivitas mental dan kebersihan tidak memiliki dasar medis.
6. Mitos: Tidak Perlu Pemeriksaan Ginekologis Setelah Menikah atau Melahirkan
Fakta: Sama seperti pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan ginekologis berkala penting dilakukan meski tidak ada gejala. Pemeriksaan payudara, organ reproduksi, serta tes pencegahan dapat mendeteksi penyakit sedini mungkin sehingga komplikasi serius bisa dicegah.
7. Mitos: Kanker Tidak Bisa Dicegah
Fakta: Banyak jenis kanker pada wanita, seperti kanker serviks dan payudara, dapat dicegah atau dideteksi lebih awal melalui pemeriksaan rutin.
Vaksinasi HPV, Pap smear, dan mammogram merupakan cara efektif untuk mengurangi risiko kanker mematikan ini. Wanita sehat adalah wanita yang berdaya.
Baca Juga: 11 Mitos tentang Vaksinasi HPV yang Perlu Diketahui