Institut Teknologi Del (IT Del) dan PT Nusantara Siber Kreasi (Cyberbit) resmi menjalin kerja sama strategis di bidang cyber security (keamanan siber) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Kolaborasi ini bertujuan memperkaya wawasan dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi tantangan di era digital yang makin kompleks.
Sebagai langkah awal, Cyberbit menyerahkan lima lisensi Not For Resale (NFR) dari platform pelatihan Cyberbit Cyber Range kepada IT Del. Lisensi ini memungkinkan dosen, instruktur, dan mahasiswa IT Del mengakses pelatihan keamanan siber yang komprehensif, mulai dari teori hingga simulasi praktis dunia nyata. Berbagai fitur pelatihan yang ditawarkan meliputi Cyber Range Training, Endpoint Detection and Response (EDR), Security Information and Event Management (SIEM), hingga Threat Hunting.
Baca Juga: Accenture Kembangkan Layanan dan Kemampuan Keamanan Siber yang Didukung AI Generatif
"Kami menyambut baik kerja sama ini. Dengan kehadiran platform Cyberbit Cyber Range, kami optimis dapat mencetak talenta unggul dari IT Del yang siap berkontribusi memperkuat keamanan siber di tingkat nasional maupun global. Hal ini sejalan dengan cita-cita pendiri dan yayasan yang menaungi kami untuk menjadikan IT Del menjadi kampus unggulan di bidang keamanan siber," ujar Rektor IT Del, Dr. Arnaldo Marulitua Sinaga S.T., M.InfoTech, dikutip Selasa (11/2/2025).
Diketahui, Jenderal TNI (Purn.) Luhut B. Pandjaitan merupakan pendiri dari IT Del dan Yayasan Del yang menaungi perguruan tinggi ini.
"Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Institut Teknologi Del dalam memperluas akses pelatihan keamanan siber di Indonesia. Melalui Cyberbit Cyber Range, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman pelatihan yang realistis dan mendalam sehingga para peserta siap menghadapi tantangan dunia siber yang makin kompleks. Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan talenta dan memperkuat ekosistem keamanan siber di tingkat nasional," ujar Direktur Cyberbit, Suwandy Wijaya.
Keterampilan dalam keamanan siber merupakan kebutuhan yang mendesak di Indonesia. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa selama 2023 terdapat 403 juta serangan siber di Indonesia. Surfshark juga melaporkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia dan menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dengan kebocoran data mencapai lebih dari 150 juta selama 10 tahun terakhir.
Namun sayangnya, kebutuhan ini tidak sebanding dengan ketersediaan tenaga kerja di bidang keamanan siber. Studi ISC2 Cybersecurity Workforce Study 2022 menunjukkan bahwa secara global terdapat kekurangan sebanyak 3,42 juta profesional keamanan siber, dengan wilayah Asia-Pasifik mengalami kekurangan tenaga kerja terbesar sebesar 2,1 juta orang.
Cyberbit Cyber Range, sebagai solusi pengembangan keterampilan keamanan siber global, telah banyak diadopsi oleh sektor militer, pemerintah, dan korporasi. Program ini akan dapat meningkatkan kapasitas pengajar dan mendukung pembelajaran mahasiswa. Pengalaman yang diberikan tidak hanya teori, tetapi juga hands on labs dan simulasi skenario serangan siber dunia nyata.
Guna mendorong semangat belajar dan mengasah kemampuan praktis mahasiswa, kerja sama ini akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kompetisi E-Sport Cybersecurity yang didukung penuh oleh Cyberbit. Kompetisi ini diharapkan menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menghadapi simulasi tantangan nyata dalam dunia keamanan siber.