Tentang RS Mayapada
Mayapada Hospital atau RS Mayapada merupakan salah satu rumah sakit swasta terbaik yang didirikan oleh Mayapada Healthcare Group pada 1 Juni 2008, setelah mengambil alih kepemilikan Honoris Hospital yang berlokasi di Jl. Honoris Raya Kav. 6, kawasan hunian eksklusif Modernland Tangerang.
Dikutip dari laman resmi perusahaan, sebagai salah satu bentuk komitmen dalam menyediakan pelayanan kesehatan berstandar internasional, Mayapada Hospital bekerjasama dengan National Healthcare Group (NHG) Singapore.
Ahli dalam bidang manajemen rumah sakit, NHG Group bertanggung jawab dalam manajemen rumah sakit – rumah sakit peringkat teratas seperti National University Hospital (NUH), Tan Tock Seng Hospital, dan juga John Hopkins Singapore.
Kerjasama ini memungkinkan Mayapada Hospital untuk menerapkan administrasi dan pelatihan kesehatan berstandar internasional guna meningkatkan pelayanan kesehatan beserta keseluruhan strukturnya.
Dengan para dokter dan profesional kesehatan terbaik yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing, Mayapada Hospital telah mempunyai nama dan reputasi yang baik dan telah terpercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Mayapada Hospital bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas internasional bagi setiap masyarakat Indonesia maupun ekspatriat tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri.
Sebagai informasi, perseroan saat ini memiliki 6 unit rumah sakit yang berlokasi di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, Jakarta (Kuningan), Surabaya, dan Bandung dengan total 1.120 tempat tidur, dan luas lahan 88.916 m2.
Dari 6 RS yang dimiliki Mayapada Group itu, satu diantaranya berkonsep green hospital, yakni Mayapada Hospital Bandung. Rumah sakit yang diresmikan Presiden Jokowi pada 6 Maret 2023 itu, mendapatkan sertifikasi dari Greenship dan EDGE dengan poin tertinggi, platinum. Selain RS, Mayapada pun memiliki 4 klinik bernama Mayapada Clinic, yakni layanan kesehatan klinik primer yang terdiri dari 3 bagian menyatu, yaitu dokter umum & gigi (dental), laboratorium klinik dan apotek.
Belum lama ini, Mayapada Healthcare juga telah melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) unit rumah sakit kedelapan bernama Mayapada Hospital Jakarta Timur (MHJT), yang berlokasi di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur. Mayapada Hospital Jakarta Timur berada di tengah area perumahan komersil dan dekat dengan kawasan industri. Rencananya rumah sakit tipe C ini akan beroperasi di awal tahun 2026.
Pada 2024 ini, RS Mayapada akan bertambah menjadi 7 unit seiring dengan beroperasinya rumah sakit di IKN Nusantara. Dalam jangka panjang hingga tahun 2027, SRAJ menargetkan akan membangun 10-12 RS Mayapada dengan kapasitas 2.200 tempat tidur.
Baca Juga: Mengulik Faktor Keberhasilan Dato Sri Tahir, Filantropis Pendiri Mayapada Group
Melantai di Bursa
RS Mayapada atau Mayapada Hospital merupakan bagian dari Mayapada Healthcare Group yang telah berdiri sejak tahun 1991 dengan nama PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. Pada tahun 2011, Perseroan melakukan penawaran saham pertama (Initial Public Offering/IPO) dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SRAJ.
Perusahaan mengoperasikan dan menawarkan pusat pengobatan, yang termasuk neurosains, uro-nefrologi, obstetri dan ginekologi, kardiovaskular, ortopedi, gastrohepatologi, pediatri, onkologi, imunologi, pulmonologi, dan pengobatan internal, serta pusat poliklinik; layanan rawat jalan, yang termasuk pemeriksaan kesehatan dan klinik gigi; layanan rawat inap, yang terdiri atas kamar umum, kamar superior, kamar deluxe, junior suite, suite, dan presidential suite; pusat perawatan gawat darurat, dan fasilitas lainnya, yang mencakup radiologi, laboratorium, pusat rehabilitasi medis, pusat endoskopi, pusat angiografi, intensive care unit (ICU), dan intensive cardiac care unit (ICCU) serta apotek.
Adapun, komposisi pemegang saham SRAJ per kuartal III/2023 adalah PT Surya Cipta Inti Cemerlang sebagai pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 59,99%, High Pro Investments Ltd (18,17%), Wing Harvest Ltd (15,46%), Jonathan Tahir (0,49%), Jane Dewi Tahir (0,42%), Dato Sri Tahir (0,02%), dan masyarakat sebesar 5,45%.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2024, SRAJ membukukan kenaikan pendapatan sebesar 27,4% yoy menjadi Rp746,1 miliar. Dengan capaian pendapatan tersebut, SRAJ mengantongi laba bersih sebesar Rp4,74 miliar per Maret 2024.
Namun, belum lama ini Tahir memutuskan untuk mundur dari kursi Wakil Komisaris Utama Rumah Sakit (RS) Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ). Dengan demikian, maka susunan komisaris SRAJ terdiri dari Jonathan Tahir, yang tak lain adalah putra bungsu Dato Sri Tahir, sebagai komisaris utama. Selanjutnya, Daniel Tjen dan Raden Agung Laksono menjabat sebagai komisaris, serta Melanie Hendriaty Sadono Djamil dan Antonius Indrajana sebagai komisaris independen.
SRAJ juga belum lama ini mendirikan anak usaha baru PT Sejahtera Karunia Semesta dan bermarkas di Jakarta. Bidang usaha sesuai dengan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia, yakni aktivitas rumah sakit swasta. Modal dasar atas pendirian anak usaha baru ini sebesar Rp4 miliar, dan modal disetor sebesar Rp1 miliar. Sementara pemegang saham Sejahtera Karunia Semesta, yakni SRAJ dengan kepemilikan sebesar 99 persen atau setara dengan Rp990 juta. Sedangkan sisanya 1 persen atau Rp10 juta dimiliki Jonathan Tahir.
Terbaru, SRAJ kembali mendirikan anak usaha baru untuk menunjang kegiatan utama bisnis perseroan. Yakni, PT Anugrahsukses Utama Sejahtera (AUS). AUS berbasis di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang usaha aktivitas klinik swasta. Adapun, modal dasar pembentukan entitas baru ini sebesar Rp4 miliar, dan modal disetor Rp1 miliar. Alasan dilakukan pembentukan entitas anak perusahaan adalah untuk menunjang kegiatan utama usaha perseroan dalam rangka pengembangan rumah sakit baru.
Baca Juga: Mengulik Seluk Beluk Perjalanan Bisnis Mayapada Group