Kisah sukses pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir, selalu menarik untuk dibahas. Dato Sri Tahir menjadi salah satu pengusaha yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan yang dimiliki pria dengan nama asli Ang Tjoen Ming ini tercatat mencapai US$5,2 miliar.
Perjuangan hidup Dato Sri Tahir sampai di titik ini tentulah tidak mudah. Mengingat, ayah Grace Tahir ini bukan berasal dari keluarga berada. Dato Sri Tahir kecil hidup dari uang setoran sewa becak yang dikelola oleh kedua orang tuanya.
Dulu harus merasakan kemelaratan hidup, Dato Sri Tahir kini tinggal menikmati keberhasilan, buah jerih payahnya semasa muda. Mayapada Group yang dirintisnya kini pun sudah menjelma menjadi grup bisnis raksasa.
Mayapada Group diketahui sudah menjalankan berbagai lini bisnis yang beroperasi di berbagai sektor. Di antaranya adalah sektor kesehatan, jasa keuangan, properti dan real estate, ritel, hingga media.
Sukses sebagai pendiri Mayapada Group, sebenarnya faktor apa saja yang berkontribusi pada keberhasilan Dato Sri Tahir? Berikut Olenka rangkum dari sejumlah sumber berbagai kemungkinan yang menjadi faktor keberhasilan Dato Sri Tahir.
Baca Juga: Kisah Dato Sri Tahir dan Nanyang Technological University
Pekerja Keras dan Penuh Tanggung Jawab
Dato Sri Tahir terlahir dari keluarga yang sederhana. Meski begitu, kedua orang tua Tahir selalu menanamkan prinsip untuk selalu bekerja keras, jujur, dan berbagi tanpa pamrih kepada anak-anaknya.
Sejak usianya menginjak 10 tahun, Tahir sudah diajarkan sang ayah untuk berjualan gantungan cangkir. Meski begitu, Tair tak pernah menyampingkan urusan pendidikan. Ia tetap bertanggung jawab terhadap kewajibannya dalam menimba ilmu dan menyelesaikannya hingga bangku perkuliahan.
Dato Sri Tahir diketahui merupakan lulusan sarjana bisnis di Nanyang University, Singapura pada 1976. Ia berhasil melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi berkat beasiswa yang diperolehnya.
Tak sampai di situ. Tahir kembali melanjutkan pendidikan pada 1987 hingga mendapat gelar MBA dari Universitas Golden Gate, San Fransisco, Amerika Serikat.
Setahun sebelumnya, tepatnya pada 1986, Tahir pun mendirikan Mayapada Group. Bisnis yang dikembangkan Tahir berkembang dengan pesat hingga membuatnya masuk dalam jajaran pengusaha terkaya di Indonesia.
Apa yang telah diajarkan orang tua, Tahir turunkan kepada anak-anaknya. Tahir selalu menegaskan kepada anak-anaknya untuk bekerja sesuai tanggung jawab, bukan hobi semata.