Selain menjadi pengusaha sukses, Dato Sri Tahir juga telah menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang. Ia merupakan pendiri Mayapada Group yang mengawali hidupnya dari seorang anak penyewa becak yang menggantungkan hidupnya dari uang setoran becak.
Mayapada Group sendiri merupakan holding company yang memiliki beberapa unit bidang usaha seperti perbankan, TV berbayar, media cetak, property, sampai rumah sakit. Suatu hal yang mencengangkan lagi adalah seluruh usaha yang dilakukannya menuai kesuksesan luar biasa.
Jauh sebelum menjadi pengusaha kaya raya seperti sekarang ini, pria yang terlahir atas nama Ang Tjoen Ming ini pernah bermimpi menjadi dokter. Cita-citanya itu timbul karena ia hidup di era di mana sebagian besar keluarga di Indonesia memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan. Akibatnya, ribuan anak mati setiap tahun akibat campak, polio, dan malaria. Karenanya, ia pun ingin menjadi dokter yang saat itu dijuluki 'pahlawan’.
Dengan menjadi dokter, Tahir pun berniat membuka praktek di depan rumah sendiri sehingga tidak perlu bekerja di bawah bayang-bayang orang lain. Tapi, keinginannya itu kandas karena terbentur biaya. Ayah dan ibunya tak sanggup membiayai Tahir untuk kuliah di fakultas kedokteran.
Meski gagal menjadi dokter, Tahir tetap memelihara keinginannya dengan membangun rumah sakit Mayapada yang berlokasi di Tangerang dan Jakarta Selatan. Melalui rumah sakit ini, Tahir memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi anak dan orang tidak mampu. Pada peresmiannya, RS ini memberi pelayanan operasi jantung gratis bagi 100 pasien.
Kini, RS yang didirikan Tahir itu pun terus bertumbuh dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang kuat, di mana perusahaan telah mendapat peringkat idA selama tiga tahun berturut-turut dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Perusahaan juga mencatat milestone yang signifikan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Lantas, seperti apa kisah Dato Sri Tahir dalam mendirikan dan mengembangkan RS Mayapada atau Mayapada Hospital? Berikut Olenka ulas selengkapnya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
Sejarah Pendirian RS Mayapada
RS Mayapada atau Mayapada Hospital awalnya dibangun dengan ketidaksengajaan. Kala itu,Tahir yang sering berkunjung ke National University Hospital (NUH) untuk kegiatan amal mendapatkan ide untuk membangun RS di Indonesia yang memiliki standar layaknya NUH dari kenalannya di sana.
Di NUH, Tahir aktif dalam membantu anak-anak dan juga orang Indonesia yang tidak mampu di sana. Ketika itu, dokter yang sudah sangat akrab dengan Tahir berkata, kenapa tidak membuka RS saja di Indonesia. Tahir pun lantas menjawab ia tidak memiliki kenalan. Kemudian, dokter Tahir itu pun dengan sangat berbesar hati membantunya untuk mendirikan RS.
Di sanalah Tahir akhirnya memiliki sebuah kepercayaan diri untuk masuk ke dalam industri kesehatan. Dahulu, ada RS di Tangerang yang mau dijual, akhirnya Tahir ambil alih dan dengan bantuan NUH dan ia pun melakukan renovasi dan membuat gedung baru dengan bantuan NUH. Dari situlah asal usul daripada Mayapada Group masuk ke dalam industri kesehatan.
Dalam artikel di kanal blog "The Big Push", sebuah portal blog rancangan Huffington Post dan The Global Fund, Tahir mengatakan, “Saya tidak menyesal karena dulu saya gagal menjadi dokter. Tapi memang, saya tahu bahwa saya telah sangat diberkati. Walaupun saya gagal menjadi dokter karena tidak memiliki dana yang cukup untuk melanjutkan pendidikan, tetapi saya masih lebih beruntung dibandingkan dengan kondisi jutaan anak-anak lain di negara-negara berkembang di Afrika, Asia dan Pasifik Barat yang terpaksa masuk ke dalam lingkaran kemiskinan ekstrem ketika orang tua mereka sakit atau meninggal, dan jutaan lainnya menderita penyakit yang tidak dapat dicegahnya karena faktor lingkungan serta infrastruktur kesehatan yang kurang”.
Baca Juga: Perjalanan Bank Mayapada Besutan Konglomerat Dato Sri Tahir
Tentang RS Mayapada
Mayapada Hospital atau RS Mayapada merupakan salah satu rumah sakit swasta terbaik yang didirikan oleh Mayapada Healthcare Group pada 1 Juni 2008, setelah mengambil alih kepemilikan Honoris Hospital yang berlokasi di Jl. Honoris Raya Kav. 6, kawasan hunian eksklusif Modernland Tangerang.
Dikutip dari laman resmi perusahaan, sebagai salah satu bentuk komitmen dalam menyediakan pelayanan kesehatan berstandar internasional, Mayapada Hospital bekerjasama dengan National Healthcare Group (NHG) Singapore.
Ahli dalam bidang manajemen rumah sakit, NHG Group bertanggung jawab dalam manajemen rumah sakit – rumah sakit peringkat teratas seperti National University Hospital (NUH), Tan Tock Seng Hospital, dan juga John Hopkins Singapore.
Kerjasama ini memungkinkan Mayapada Hospital untuk menerapkan administrasi dan pelatihan kesehatan berstandar internasional guna meningkatkan pelayanan kesehatan beserta keseluruhan strukturnya.
Dengan para dokter dan profesional kesehatan terbaik yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing, Mayapada Hospital telah mempunyai nama dan reputasi yang baik dan telah terpercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Mayapada Hospital bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas internasional bagi setiap masyarakat Indonesia maupun ekspatriat tanpa harus melakukan perjalanan ke luar negeri.
Sebagai informasi, perseroan saat ini memiliki 6 unit rumah sakit yang berlokasi di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, Jakarta (Kuningan), Surabaya, dan Bandung dengan total 1.120 tempat tidur, dan luas lahan 88.916 m2.
Dari 6 RS yang dimiliki Mayapada Group itu, satu diantaranya berkonsep green hospital, yakni Mayapada Hospital Bandung. Rumah sakit yang diresmikan Presiden Jokowi pada 6 Maret 2023 itu, mendapatkan sertifikasi dari Greenship dan EDGE dengan poin tertinggi, platinum. Selain RS, Mayapada pun memiliki 4 klinik bernama Mayapada Clinic, yakni layanan kesehatan klinik primer yang terdiri dari 3 bagian menyatu, yaitu dokter umum & gigi (dental), laboratorium klinik dan apotek.
Belum lama ini, Mayapada Healthcare juga telah melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) unit rumah sakit kedelapan bernama Mayapada Hospital Jakarta Timur (MHJT), yang berlokasi di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur. Mayapada Hospital Jakarta Timur berada di tengah area perumahan komersil dan dekat dengan kawasan industri. Rencananya rumah sakit tipe C ini akan beroperasi di awal tahun 2026.
Pada 2024 ini, RS Mayapada akan bertambah menjadi 7 unit seiring dengan beroperasinya rumah sakit di IKN Nusantara. Dalam jangka panjang hingga tahun 2027, SRAJ menargetkan akan membangun 10-12 RS Mayapada dengan kapasitas 2.200 tempat tidur.
Baca Juga: Mengulik Faktor Keberhasilan Dato Sri Tahir, Filantropis Pendiri Mayapada Group
Melantai di Bursa
RS Mayapada atau Mayapada Hospital merupakan bagian dari Mayapada Healthcare Group yang telah berdiri sejak tahun 1991 dengan nama PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. Pada tahun 2011, Perseroan melakukan penawaran saham pertama (Initial Public Offering/IPO) dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SRAJ.
Perusahaan mengoperasikan dan menawarkan pusat pengobatan, yang termasuk neurosains, uro-nefrologi, obstetri dan ginekologi, kardiovaskular, ortopedi, gastrohepatologi, pediatri, onkologi, imunologi, pulmonologi, dan pengobatan internal, serta pusat poliklinik; layanan rawat jalan, yang termasuk pemeriksaan kesehatan dan klinik gigi; layanan rawat inap, yang terdiri atas kamar umum, kamar superior, kamar deluxe, junior suite, suite, dan presidential suite; pusat perawatan gawat darurat, dan fasilitas lainnya, yang mencakup radiologi, laboratorium, pusat rehabilitasi medis, pusat endoskopi, pusat angiografi, intensive care unit (ICU), dan intensive cardiac care unit (ICCU) serta apotek.
Adapun, komposisi pemegang saham SRAJ per kuartal III/2023 adalah PT Surya Cipta Inti Cemerlang sebagai pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 59,99%, High Pro Investments Ltd (18,17%), Wing Harvest Ltd (15,46%), Jonathan Tahir (0,49%), Jane Dewi Tahir (0,42%), Dato Sri Tahir (0,02%), dan masyarakat sebesar 5,45%.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2024, SRAJ membukukan kenaikan pendapatan sebesar 27,4% yoy menjadi Rp746,1 miliar. Dengan capaian pendapatan tersebut, SRAJ mengantongi laba bersih sebesar Rp4,74 miliar per Maret 2024.
Namun, belum lama ini Tahir memutuskan untuk mundur dari kursi Wakil Komisaris Utama Rumah Sakit (RS) Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ). Dengan demikian, maka susunan komisaris SRAJ terdiri dari Jonathan Tahir, yang tak lain adalah putra bungsu Dato Sri Tahir, sebagai komisaris utama. Selanjutnya, Daniel Tjen dan Raden Agung Laksono menjabat sebagai komisaris, serta Melanie Hendriaty Sadono Djamil dan Antonius Indrajana sebagai komisaris independen.
SRAJ juga belum lama ini mendirikan anak usaha baru PT Sejahtera Karunia Semesta dan bermarkas di Jakarta. Bidang usaha sesuai dengan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia, yakni aktivitas rumah sakit swasta. Modal dasar atas pendirian anak usaha baru ini sebesar Rp4 miliar, dan modal disetor sebesar Rp1 miliar. Sementara pemegang saham Sejahtera Karunia Semesta, yakni SRAJ dengan kepemilikan sebesar 99 persen atau setara dengan Rp990 juta. Sedangkan sisanya 1 persen atau Rp10 juta dimiliki Jonathan Tahir.
Terbaru, SRAJ kembali mendirikan anak usaha baru untuk menunjang kegiatan utama bisnis perseroan. Yakni, PT Anugrahsukses Utama Sejahtera (AUS). AUS berbasis di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang usaha aktivitas klinik swasta. Adapun, modal dasar pembentukan entitas baru ini sebesar Rp4 miliar, dan modal disetor Rp1 miliar. Alasan dilakukan pembentukan entitas anak perusahaan adalah untuk menunjang kegiatan utama usaha perseroan dalam rangka pengembangan rumah sakit baru.
Baca Juga: Mengulik Seluk Beluk Perjalanan Bisnis Mayapada Group
RS Mayapada Akan Beroperasi di IKN
Mayapada Healthcare mencetak tonggak sejarah penting di tahun 2023 dengan groundbreaking unit Mayapada Hospital ke-7 di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Langkah ini menunjukkan dedikasi Mayapada Healthcare dalam memperluas akses kesehatan di ibu kota baru Indonesia di masa depan.
Mayapada Healthcare sendiri menganggarkan sampai dengan Rp 500 miliar untuk membangun rumah sakit dengan kapasitas 200 tempat tidur yang direncanakan akan terbagi menjadi 6 kelas. Adapun 6 kelas tersebut terdiri dari yang paling tertinggi yaitu tipe presidential suite, sampai dengan yang terendah, yaitu kelas 3.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group, Jonathan Tahir mengatakan, Mayapada Hospital Nusantara akan dilengkapi fasilitas penunjang medis canggih serta layanan unggulan yang terintegrasi dan siap melayani masyarakat dari seluruh badan penyelenggara penjaminan, baik yang dimiliki pemerintah seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, asuransi perusahaan milik negara, swasta, hingga perusahaan multinasional lainnya.
Mayapada Healthcare Group juga terus menjalin kemitraan strategis internasional, yang terbaru, bersama Apollo Hospitals. Kemitraan ini akan diarahkan untuk pengembangan kapabilitas Mayapada Hospital, khususnya untuk kesiapan Mayapada Hospital Nusantara di berbagai spesialisasi dan keahlian dalam menangani berbagai kasus yang kompleks.
Mayapada Hospital Nusantara akan menjadi rumah sakit ramah lingkungan yang berdiri di luas area 1,1 hektar, di mana 20 persen dari luasan lahan akan menjadi area dasar hijau, mendukung pasien menggunakan transportasi umum, menyediakan jalur pejalan kaki dan area parkir sepeda, serta menyediakan healing garden atau ruang hijau terbuka dengan sistem kelola taman yang baik.
Rumah sakit ini juga mengusung konsep efisiensi dan konservasi, dengan pemakaian energi terbarukan, hemat energi serta memaksimalkan cahaya alami, menggunakan sanitary hemat air, menyiapkan sistem daur ulang air limbah yang baik, serta menyediakan kolam resapan untuk penyerapan air hujan untuk dapat dipakai kembali. Mayapada Hospital Nusantara juga menggunakan material bangunan non-toxic, material rendah VOC (Volatile organic compounds), serta melakukan pemilahan limbah untuk memudahkan proses recycle.
Sejalan dengan konsep keberlanjutan terhadap kelestarian lingkungan, konstruksi Mayapada Hospital Nusantara dibangun sesuai pedoman Permenkes untuk Rumah Sakit Ramah Lingkungan dan Permen PUPR no. 21 tahun 2021. Desain rumah sakit tersebut juga telah diserahkan kepada kurator desain IKN untuk dapat disesuaikan dengan konsep di IKN itu sendiri.
Baca Juga: Satu Tahun Hadir untuk Jawa Barat, Mayapada Hospital Bandung Layani Lebih dari 40 Ribu Pasien
Bangun RS di KEK Batam
Setelah melakukan ekspansi yang baru dilakukan dengan membuka unit Mayapada Hospital ke-6 di Bandung dan groundbreaking unit Mayapada Hospital ke-7 di Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2023, kini Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals India akan membangun rumah sakit berstandar internasional di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan nama Mayapada Apollo Batam International Hospital.
Jonathan Tahir kemudian menekankan bahwa kerja sama bersama Apollo Hospitals India ini bertujuan untuk menangani kasus-kasus kesehatan yang advance dan kompleks bagi seluruh masyarakat Indonesia, sehingga mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat di luar negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata medis.
Selain membagun Mayapada Apollo Batam International Hospital, Mayapada Healthcare juga akan mendukung Mayapada Group dalam mengelola dan mentransformasikan operasional RSBP Batam, rumah sakit milik pemerintah di lokasi KEK yang telah disetujui.
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memungkinkan dokter dan paramedis asing untuk praktik di kawasan tersebut, sehingga hal ini menjadi peluang bagi dokter spesialis dan perawat Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan mereka dalam peningkatan keterampilan dan memastikan adanya transfer pengetahuan.
Beberapa hal mengenai relaksasi impor obat-obatan dan peralatan medis juga akan mengurangi biaya pengobatan pasien secara keseluruhan, sehingga hal ini menjadi kunci untuk mendorong masyarakat Indonesia menjalani perawatan di dalam negeri.
Jadi Mitra Kesehatan Atlet RI di Olimpiade Paris 2024
Sebagai dukungannya ke para atlet yang akan berlaga Olimpiade Paris, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pun memberikan layanan pemeriksaan kesehatan bernama Pre-Competition Medical Assessment (PCMA) sebagai cara untuk mengetahui kesiapan fisik dan mental atlet, dan untuk memprediksi performa serta persentase kemungkinan keberhasilan atlet.
PCMA atlet di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dilakukan untuk memeriksa fisik dan fungsional atlet termasuk pemeriksaan rekam jantung, pemeriksaan komposisi tubuh, pemeriksaan kebugaran jantung paru (VO2 max) menggunakan alat CPET, penilaian psikologis oleh tim psikolog, dan pemeriksaan laboratorium darah serta urin.
Adapun, tim dokter yang terlibat meliputi dokter spesialis ortopedi, dokter spesialis kedokteran olahraga, dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dan dokter spesialis/subspesialis lainnya.
Baca Juga: Dato Sri Tahir Bicara Soal Paradoks Dunia Pendidikan dan Kesehatan: Harus Ada Transformasi
Siap Jadi Pusat Riset Kesehatan Bertaraf Internasional
Belum lama ini juga, salah satu jaringan rumah sakit Mayapada Healthcare Group, yakni Mayapada Hospital Jakarta Selatan resmi menjalin kerja sama dengan Syneos Health, penyedia solusi biofarmasi terintegrasi yang terdepan dalam Clinical Research Organization (CRO) asal Amerika Serikat. Kerja sama ini untuk penyelenggaraan penelitian klinik, inovasi, dan menjadikan Mayapada Hospital Jakarta Selatan sebagai lokasi uji klinik berstandar internasional.
Masuknya Mayapada Hospital ke ranah riset klinik bersama Syneos Health merupakan inisiatif strategis dari Clinical Research Unit (CRU) yang secara khusus dibentuk Mayapada Healthcare Group untuk terus meningkatkan mutu dan layanan bertaraf internasional. Hal ini juga selaras dengan agenda pemerintah dalam menyelenggarakan penelitian klinik di rumah sakit.
Joint Venture dengan RS Obesitas Terbesar di Korsel
Selain membangun bisnisnya sendiri, Dato Sri Tahir melalui Mayapada Group juga melakukan usaha patungan atau joint venture dengan Rumah Sakit Obesitas terbesar di Korea Selatan, 356mc, membuka pusat kecantikan tubuh atau Body Aesthetics Center di Rumah Sakit Mayapada Jakarta Selatan. Bisnis yang dimulai Februari 2023 tersebut bernama Akasia 365mc.
Akasia 365mc sendiri adalah pusat kesehatan pertama yang mampu melayani dan menangani berbagai kasus kelebihan berat badan atau obesitas; dan pembentukan tubuh.
Akasia 365mc akan membuka cabang-cabang berikutnya di Bali, Surabaya, Bandung dan Jakarta untuk melayani kebutuhan masyarakat Indonesia. Seluruh pusat kesehatan ini menyediakan penanganan obesitas dan pembentukan tubuh dengan standar emas internasional dengan fasilitas dan peralatan medis terkini.
Nah Growthmates, sosok Dato Sri Tahir membuktikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Namun, semua itu bisa terwujud hanya jika kita mau berusaha.
Baca Juga: Kisah Dato Sri Tahir Masuk Keluarga Konglomerat Mochtar Riady