Growthmates, fenomena mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia sudah jadi rahasia umum. Lihat saja, di berbagai situs penjualan tiket online, harga tiket pesawat rute domestik antar-kota di Indonesia kerap lebih mahal dibandingkan dengan rute maskapai yang terbang dari atau ke luar negeri yang jaraknya lebih jauh.
Dan ternyata, Indonesia sendiri menempati peringkat kedua dalam hal harga tiket pesawat termahal di dunia, setelah Brazil, lho Growthmates. Sementara di ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan harga tiket pesawat rata-rata tertinggi.
Kondisi ini pun sudah dikeluhkan masyarakat sejak beberapa tahun belakangan. Tak sedikit masyarakat yang menyayangkan hal tersebut dan memilih wisata ke luar negeri seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Korea hingga Jepang, dibandingkan berwisata di dalam negeri sendiri.
Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang dibentuk pada kabinet Presiden Joko Widodo bahkan dilanjutkan oleh Kabinet Merah Putih bentukan Presiden Prabowo Subianto, bahkan belum merealisasikan penurunan harga tiket domestik ini.
Namun, beberapa waktu lalu, Prabowo meminta persoalan tiket penerbangan domestik mahal itu tertangani sebelum libur Natal dan tahun baru.
Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut Olenka ulas beberapa faktor di balik mahalnya harga tiket pesawat domestik dibandingkan tiket penebangan internasional.
Baca Juga: Aturan Ibu Hamil 8 Bulan Naik Pesawat Umum, Benarkah Tidak Boleh?
Faktor di Balik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik
Tiket pesawat internasional ke negara-negara tetangga terhitung lebih murah dibanding penerbangan domestik. Banyak wisatawan akhirnya memilih destinasi luar negeri. Lantas, apa penyebab harga tiket yang mahal ini?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa alasan tiket pesawat domestik lebih mahal dibanding internasional:
1. Biaya Operasional Tinggi
Salah satu faktor utama yang memengaruhi harga tiket pesawat domestik adalah biaya operasional yang tinggi, seperti biaya bahan bakar, pemeliharaan pesawat, gaji kru, dan lain-lain.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan bahwa harga avtur di Indonesia cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan harga di 10 bandara internasional lain, sehingga berdampak pada mahalnya harga tiket pesawat domestik.
2. Pajak dan Regulasi Pemerintah
Faktor lain yang mempengaruhi harga tiket pesawat adalah berbagai regulasi penerbangan dan pajak yang berlaku di Indonesia. Pajak pelayanan bandara (PJPB) dan pajak pertambahan nilai (PPN) ditambahkan ke dalam harga tiket pesawat.
Selain itu, aturan-aturan yang diberlakukan oleh otoritas penerbangan dan pemerintah juga dapat memengaruhi biaya operasional dan akhirnya harga tiket. Kompleksitas regulasi dan pajak ini juga dapat menyebabkan kenaikan harga.
3. Infrastruktur dan bandara
Infrastruktur dan kondisi bandara di Indonesia juga disebut memainkan peran penting dalam menentukan harga tiket pesawat domestik. Meskipun banyak bandara yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, beberapa di antaranya memerlukan perbaikan dan pemeliharaan yang berkelanjutan.
Fasilitas yang ditingkatkan, landasan pacu yang diperpanjang, serta perangkat navigasi modern adalah investasi yang perlu dilakukan oleh maskapai penerbangan. Semua ini akan diimbangi dengan biaya operasional yang lebih tinggi, yang kemudian tercermin pada harga tiket.
4. Skala Ekonomi
Dalam hal skala ekonomi, pesawat yang digunakan untuk penerbangan internasional biasanya memiliki jumlah kursi dan jam terbang yang lebih banyak, Tak heran jika maskapai internasional bisa menurunkan harga tiket.
Berbeda dengan maskapai Indonesia. Penerbangan domestik diberlakukan tarif atas bawah dan batas yang diatur oleh Kementerian Perhubungan. Sementara itu, untuk penerbangan internasional, biasanya tidak menerapkan aturan tersebut karena menyesuaikan dengan mekanisme pasar.
5. Kapasitas dan Permintaan
Selain itu, kapasitas penerbangan dan permintaan juga mempengaruhi harga tiket pesawat secara signifikan. Di beberapa rute domestik yang banyak diminati, permintaan yang tinggi sering kali tidak sebanding dengan kapasitas penerbangan yang terbatas, sehingga harga tiket menjadi lebih mahal.
Kondisi ini pun berimbas pada harga tiket yang meningkat secara signifikan, terutama selama musim mudik atau liburan.
6. Persaingan Antar-Maskapai Terbatas
Dikutip dari IDN Times, meski di Indonesia terdapat beberapa maskapai penerbangan, persaingan antar maskapai masih terbatas pada beberapa rute tertentu. Beberapa rute mungkin hanya dioperasikan oleh satu atau dua maskapai saja, mengurangi tingkat persaingan yang sehat.
Nah, kurangnya persaingan ini dapat mengakibatkan maskapai memiliki kendali lebih besar atas harga tiket, yang pada akhirnya dapat menyebabkan harga tiket yang lebih tinggi.
7. Kondisi Geografis Indonesia
Faktor lain yang menentukan adalah kondisi geografis Indonesia. Seperti kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Banyak yang tidak menyadari bahwa wilayah Indonesia sangat luas, jarak antara ujung barat Indonesia dengan ujung timur Indonesia bahkan sama dengan jarak antara London hingga Istanbul. Tentu saja, hal ini menyebabkan beberapa rute domestik harus menempuh jarak berkali lipat dibantingkan rute Internasional.
Baca Juga: Accor dan tiket.com Perkuat Posisi di Pasar Asia Lewat Kemitraan Strategis