Respons Pengamat
Ketua Umum Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita), Nunung Rusmiati, pun turut buka suara terkait harga tiket penerbangan domestik yang terbilang mahal. Kata Nunung, hal itu sudah berlangsung cukup lama. Ia pun menilai pariwisata Tanah Air dirugikan akibat hal ini.
Nunung menuturkan, tiket harga pesawat domestik mahal itu disebabkan biaya operasional pesawat yang tinggi meliputi bahan bakar, pemeliharaan pesawat, gaji pegawai, dan lain sebagainya.
Selain itu, belakangan juga ramai perbincangan bahwa avtur atau bahan bakar pesawat melahap 40 hingga 50 persen biaya operasional maskapai penerbangan. Nah, kenaikan harga avtur global ini menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat.
Nunung pun berharap, pemerintah segera menurunkan pajak avtur dan memberikan subsidi bahan bakar atau pengurangan pajak bagi maskapai.
"Tolonglah negara bantu berikan subsidi jadi permasalahan ini adalah avtur. Pemerintah tolong kita kolaborasi realisasikan, karena ini sudah bertahun-tahun agar avtur itu murah," tandas Nunung, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (15/11/2024) lalu.
Sementara itu, pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, mengungkapkan lonjakan harga tiket pesawat bukan hanya disebabkan oleh tingginya harga avtur di dalam negeri.
"Terkait mahalnya harga tiket pesawat rute domestik ini memang bukan hanya disebabkan oleh komponen avtur saja," kata Komaidi, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.
Komaidi mencatat, besaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Meskipun, nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
"Di luar avtur itu ada biaya gaji pegawai yang cukup besar, dan pajak-pajak lain, termasuk pajak di daerah. Misalnya kita landing di Sidoarjo, di Bandara Juanda itu ada pajak di daerah yang include di tiket, itu kita harus lihat," tuturnya,
Oleh karena itu, kata Komaidi, pemerintah dinilai perlu untuk melakukan pembahasan bersama stakeholder terkait untuk menekan harga tiket pesawat rute domestik.
Baca Juga: Serikat Pekerja Pertamina Minta KPPU Awasi Potensi Kartel Maskapai Penerbangan