Saat mendengar kata kanker, kebanyakan dari kita langsung membayangkan kanker payudara atau kanker leher rahim. Padahal, ada jenis kanker lain yang sama berbahayanya namun jarang dibicarakan, yaitu kanker kepala dan leher.

Kanker ini menyerang organ-organ penting di saluran pernapasan dan bagian atas saluran pencernaan. Termasuk di dalamnya bibir, mulut, lidah, hidung, tenggorokan, pita suara, hingga bagian esofagus.

Karena lokasinya yang vital, kanker kepala dan leher dapat merusak berbagai fungsi tubuh, seperti berbicara, bernafas, penglihatan, pendengaran, makan, dan menelan.

Sayangnya, kanker kepala dan leher belum populer di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena program pemerintah selama ini masih berfokus pada pencegahan dan deteksi dini dua kanker dengan angka kejadian tertinggi, yakni kanker payudara dan kanker leher rahim. Alhasil, informasi mengenai kanker kepala dan leher kurang terdengar, meski ancamannya nyata.

Berdasarkan laporan Globocan 2018, kanker kepala dan leher, khususnya kanker nasofaring, menduduki urutan kelima tertinggi pada laki-laki di Indonesia. Risiko laki-laki untuk terkena kanker ini memang lebih tinggi, namun bukan berarti perempuan aman. Rasio kejadian antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1, menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki risiko yang signifikan.

Yang lebih memprihatinkan, angka kematian akibat kanker kepala dan leher cukup tinggi, masuk dalam sepuluh besar penyebab kematian akibat kanker pada laki-laki maupun perempuan.

Melihat fakta ini, sudah saatnya kita meningkatkan kesadaran terhadap kanker kepala dan leher.  Dan, dikutip dari Times of India, Kamis (3/7/2025), berikut 7 tanda diam-diam kanker kepala dan leher yang perlu Anda waspadai.

1. Sakit Tenggorokan Berkepanjangan

Jika sakit tenggorokan tak kunjung sembuh meski sudah diobati, terutama bila berlangsung lebih dari tiga minggu, ini bisa menjadi tanda awal kanker di area kepala atau leher. Segera periksakan diri jika keluhan ini muncul tanpa penyebab jelas.

2. Kesulitan atau Nyeri Saat Menelan

Merasa sakit atau seperti ada yang tersangkut di tenggorokan saat menelan makanan atau minuman juga patut diwaspadai. Apalagi bila Anda tidak sedang flu atau radang tenggorokan biasa.

Baca Juga: 5 Gejala Awal Kanker Tiroid yang Sering Diabaikan

3. Perubahan Suara atau Suara Serak

Jika suara Anda terdengar serak terus-menerus lebih dari tiga minggu tanpa sebab yang jelas, seperti batuk pilek, ini bisa menjadi sinyal kanker di pita suara atau daerah leher.

4. Benjolan di Leher

Benjolan yang tidak sakit dan bertahan lebih dari dua minggu, terutama di leher, bisa menandakan pembengkakan kelenjar getah bening akibat kanker.

5. Sakit Telinga yang Tidak Jelas Penyebabnya

Nyeri telinga yang terjadi terus-menerus tanpa adanya infeksi telinga juga perlu diperiksa, karena saraf di telinga berhubungan erat dengan area kepala dan leher.

6. Penurunan Berat Badan yang Drastis

Jika Anda tidak sedang diet tetapi berat badan turun drastis, bisa jadi tubuh sedang melawan penyakit serius, termasuk kanker.

7. Sariawan atau Luka di Mulut yang Tidak Sembuh

Luka pada lidah, gusi, atau rongga mulut yang tidak kunjung sembuh dan terasa nyeri dapat menjadi tanda awal kanker mulut.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas selama lebih dari tiga minggu, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter THT atau onkologi. Ingat, deteksi dini adalah kunci utama kesembuhan pada kanker kepala dan leher.

Baca Juga: Risiko Kanker Kolorektal di Kalangan Anak Muda, Ini Gejala Awal yang Harus Diwaspadai